kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemanfaatan data citra satelit perlu dioptimalkan


Senin, 25 September 2017 / 19:42 WIB
Pemanfaatan data citra satelit perlu dioptimalkan


Reporter: Cecylia Rura | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Komisi VII DPR RI melakukan sidang pertama tahun 2017/2018 Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), Senin (25/9). Dari hasil RDP tersebut Komisi VII DPR RI merangkum ada lima poin sebagai kesimpulan rapat.

Pertama, Komisi VII DPR RI meminta Kepala Lapan agar bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Perikanan dan Kelautan dalam melakukan penelitian terkait kerusakan lingkungan hidup, habitat, dan ekosistem yang ada di danau-danau Indonesia. Oleh karena itu selanjutnya akan diadakan RDP gabungan bersama kementerian terkait.

Kedua, Kepala Lapan dianjurkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan penginderaan jarak jauh sumber daya alam, lingkungan hidup, kebencanaan, peta dasar, pertahanan dan keamanan, perubahan iklim, serta kepentingan strategis lainnya.

Ketiga, Lapan diharapkan melakukan sosialisasi internal dengan pemerintah daerah tentang pentingnya pemanfaatan data citra satelit penginderaan jarak jauh untuk mitigasi bencana dan mencegah kerusakan lingkungan hidup, yang diharapkan dapat mempercepat keberhasilan pembangunan daerah di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Keempat, Lapan diminta untuk lebih meningkatkan koordinasi dengan BIG untuk mempercepat penyelesaian kebijakan satu peta dengan menyediakan data citra satelit penginderaan jarak jauh resolusi tinggi sesuai dengan Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2012.

Kelima, Lapan diminta menyampaikan pemanfaatan data citra satelit soal kerusakan lingkungan hidup di seluruh kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia dengan batas waktu hingga 28 September 2017.

Untuk diketahui, teknologi satelit penginderaan jarak jauh pertama kali dikembangkan oleh Amerika Serikat, kemudian Eropa, Jepang, India, China. Adapun satelit-satelit tersebut mampu memberikan data citra satelit resolusi tinggi.

Data citra satelit tersebut dapat dimanfaatkan di berbagai bidang seperti bidang pertahanan dan keamanan, transportasi udara dan laut, pertambangan, pemetaan pengelolaan bencana, pertanian, kehutanan, pemantauan lingkungan, serta deteksi perubahan lahan.

Dikutip dari situs resmi LAPAN, lapan.go.id, ada 14 data citra satelit yang disediakan oleh LAPAN di antaranya WorldView 2, WorldView1, Quickbird, GeoEye, Ikonos, Pleiades, SPOT 5, SPOT 6, Alos, Kompsat 2, Kompsat 3, Rapideye, TerraSAR X (Sensor Radar), dan Radarsat 2 (Sensor Radar). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×