kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nama-nama yang berpeluang gantikan Mensos Khofifah


Senin, 02 Oktober 2017 / 16:05 WIB
Nama-nama yang berpeluang gantikan Mensos Khofifah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan maju melangkah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilkada) Jawa Timur 2018.

Pada Sabtu (30/9) lalu, Khofifah mencoba maju melalui jalur pendaftaran calon gubernur Jatim Partai Demokrat.

Langkah Khofifah menuju Jatim 1 juga mendapatkan dukungan dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Khofifah dinilai memiliki kapabilitas untuk memimpin Jatim, sebuah wilayah yang memberikan dampak domino terhadap wilayah Indonesia Timur.

Khofifah mengaku terus didesak oleh masyarakat Jatim untuk bertarung dalam Pilkada.

Ia mengklaim, sudah mengantongi dukungan riil partai politik yang cukup membawanya maju sebagai bakal calon kepala daerah di Jatim.

"Kalau Jatim, parpol kan minimal 20 % (kursi di DPRD Jatim). Kalau dihitungnya begitu, ya cukup," ujar Khofifah dikutip dari Kompas.com.

Masuknya Khofifah di bursa calon gubernur Jatim tentunya bakal berimbas pada reshuffle kabinet. Mencari pengganti posisi Menteri Sosial yang akan ditinggalkan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal kembali kocok ulang kabinet kerjanya jilid 3. Lalu siapa yang berpeluang menempati posisi Menteri Sosial menggantikan Khofifa?

Sumber KONTAN.co.id, Senin (2/1) membisikan ada tiga nama yang cocok menempati posisi Mensos yakni Yenni Wahid, Najwa Shihab, dan Saefulloh (Sekda DKI Jakarta).

Yenny Wahid merupakan putri dari Presiden Keempat RI Abdurrachman Wahid. Kini Yenny sibuk selaku Direktur Eksekutif The Wahid Foundation.

Najwa Shihab namanya melejit setelah menjadi pengasuh program Mata Najwa. Pada Agustus lalu, Najwa Shihab mengumumkan pengunduran dirinya dari program tersebut.

Saefulloh yang kini menjabat selaku Sekda DKI Jakarta dikenal sebagai pejabat senior Pemprov DKI Jakarta yang telah memakan asam garam birokrasi. Di sisi lain, manta Wali Kota Jakarta Pusat itu cukup dekat dengan PDI Perjuangan.

Nah, kini tinggal menunggu keputusan Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×