Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Sidak ini bertujuan untuk memastikan efektivitas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah serta melihat pasokan beras PIBC.
"Sebelum diterapkan HET, harga beras medium terndah Rp 9.050 per kg, sekarang Rp 7.800. Ini menunjukkan bahwa pemberlakuan HET cukup efektif," ujar Amran, Senin (4/11).
Amran pun mengatakan, beras yang masuk ke PIBC tergolong aman. Pasalnya, hingga pukul tujuh pagi tadi, total beras yang masuk sekitar 3.493 ton. Beras yang akan masuk ke PIBC hari ini diperkirakan akan mampu mencapai 4.000 - 5.000 ton.
Menurut Amran, stok beras serta harga di PIBC perlu diperhatikan karena PIBC merupakan barometer perberasan di Indonesia. "Kalau dikontrol di PIBC, ini bisa menyediakan beras untuk daerah lain, khususnya di Jabodetabek" ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengungkap PIBC masih menerima pasokan beras dari berbagai sumber. Ada dari Jawa Tengah 29,44%, Karawang 20.90%, Cirebon 19,44%, Tanjung Priok 12,49%, bantuan Bulog sebesar 6,70%, dan berbagai sumber lainnya.
"Kami memang menambah beras dari Sulawesi. Hal ini karena kondisi beras di Sulawesi sangat baik, dan harganya jauh lebih baik dibandingkan Jawa. Tugas saya adalah memastikan pasokan beras di Cipinang," ujar Adi.
Hingga Minggu (3/11), stok beras di Cipinang sebesar 37,398 ton, dengan beras masuk sebesar 219 ton, dan beras keluar 237 ton. Kecilnya jumlah beras yang masuk ini diakibatkan adanya libur mulai Jumat hingga Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
