kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat komitmen Jokowi dan Bank Dunia dalam menghadapi isu stunting


Rabu, 04 Juli 2018 / 14:45 WIB
Melihat komitmen Jokowi dan Bank Dunia dalam menghadapi isu stunting
ILUSTRASI. Jokowi dan Presiden Bank Dunia


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengapresiasi upaya dan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi isu stunting di Indonesia.

Pasalnya, isu stunting ini merupakan permasalahan yang sangat serius dan memang menjadi persoalan yang ada di negara-megara berkembang. Sehingga, sedari kecil anak-anak membutuhkan pertolongan sesegera mungkin.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

"Bila anak anak ini tidak diobati sedini mungkin, maka mereka di kemudian hari tidak akan dapat mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan berkontribusi bagi pembangunan negara ini," ungkap Jim Yong Kim saat berkunjung ke SDN 01 Tangkil, Kabupaten Bogor bersama Presiden Joko Widodo, Rabu (4/7).

Presiden Jim juga menyampaikan, untuk menangani isu stunting ini dibutuhkan komitmen dan keinginan politik yang kuat dari atas. "Dan Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi menjadi salah satu negara berkembang terbesar yang menunjukkan komitmen tersebut," tambahnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi mengajak Bank Dunia untuk beranjak dari seluruh metode-metode lama dan menggunakan pendekatan baru. Pendekatan itu di antaranya pemanfaatan teknologi, merangkul sektor swasta, dan melibatkan organisasi-organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan, dan masyarakat sipil untuk memahami bersama terkait stunting.

Sementara itu, Presiden Jokowi menjelaskan, upaya Indonesia menangani masalah stunting itu sudah mulai berjalan. Misalnya saja melalui program pemberian makanan tambahan dan mengedukasi lewat Posyandu.

Jokowi juga bilang, alasan dirinya mengajak Presiden Bank Dunia untuk ikut dalam peninjauan ini lantaran Bank Dunia merupakan pihak yang berpengalaman dalam menghadapi isu stunting.

"Tadi kami berbicara mengenai penggunaan teknologi, melibatkan sektor awasta, melibatkan ormas-ormas Islam, di mana dengan cara itu kita harapkan upaya pengurangan stunting bisa dilakukan lebih cepat lagi," tutup Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×