kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marak teror bom, pengusaha minta jaminan keamanan


Senin, 14 Mei 2018 / 12:53 WIB
Marak teror bom, pengusaha minta jaminan keamanan
ILUSTRASI. Rosan Roeslani, Ketua Kadin


Reporter: Anggar Septiadi, Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 wilayah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, aksi teror mengguncang tanah air. Serangan bom bunuh diri menghajar tiga gereja di Surabaya kemarin pagi. Setidaknya, 11 orang meregang nyawa termasuk terduga pelaku.

Ketua Tim Ahli Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantoro berharap, aparat penegak hukum bisa bertindak tegas dan mengusut tuntas pelaku ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dengan begitu, kejadian ini tidak berdampak nyata pada perekonomian dalam negeri. "Respons pemerintah dan penegak hukum mengatasi masalah tersebut sangat penting untuk menjaga kepercayaan dari dunia usaha," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/5).

Terlebih, akhir-akhir ini situasi global sangat memengaruhi ekonomi nasional. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang pekan lalu menyentuh Rp 14.000 per dolar AS jadi kekhawatiran pengusaha.

Karena itu, Sutrisno mengharapkan, jangan sampai aksi teror itu memicu pelemahan nilai tukar mata uang garuda lebih lanjut. "Demikian juga kondisi pasar modal yang terus menurun beberapa bulan terakhir, tentu harus menjadi perhatian," imbuhnya.

Informasi saja, sejak awal tahun hingga Jumat (11/5) pekan lalu atawa year to date (ytd), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah merosot 6,2% ke 5.956,83.

Kendati begitu, Sutrisno meminta pelaku usaha di tanah air tetap tenang menghadapi sejumlah faktor yang berpotensi menciptakan gejolak ekonomi. Menurutnya, pengusaha tak perlu panik dan tetap menjalani bisnis seperti biasa, demi menjaga stabilitas nasional serta meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia tetap kondusif untuk berinvestasi.

"Sebab, secara umum situasi Indonesia masih aman dan terkendali. Terlihat dari investment grade Indonesia yang masih bagus dan indeks kemudahan berbisnis (ease of doing business) juga terus meningkat," ujar dia.

Sutrisno pun yakin, masyarakat negeri ini adalah masyarakat yang cinta damai. Para pelaku teror bom hanya segelintir kaum radikal yang sangat minoritas di negara kita. Untuk itu, ia juga berharap, agar perwakilan usaha asing di Indonesia bisa mengambil peran untuk menjelaskan kondisi keamanan di Indonesia sesungguhnya.

Tak ganggu iklim bisnis

Sementara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani memastikan, aksi teror termasuk kerusuhan di rumah tahanan Korps Brimob yang terjadi sepekan terakhir tak berpengaruh apapun terhadap iklim bisnis nasional. "Kalau soal investasi dan dunia usaha, tak ada dampaknya, terutama investor asing. Karena investasi di Indonesia adalah soal long term view, jadi lebih melihat ke fundamental dan pertumbuhan ekonomi yang baik," tegasnya.

Untuk industri pariwisata yang kerap paling cepat terpengaruh atas peristiwa serangan bom, Rosan bilang, selama tidak ada larangan berkunjung atau travel banned, juga tak akan berpengaruh. Menurutnya, sejumlah negara hanya akan mengeluarkan peringatan berkunjung alias travel warning ke Indonesia bagi para penduduknya.

Lebih jauh, Rosan menilai, para pelaku usaha di Surabaya pun justru akan semakin bahu-membahu untuk menunjukkan, bahwa kota pahlawan dalam kondisi baik pasca kejadian teror tersebut.

Meski begitu, Rosan tetap mengharapkan, agar pemerintah dan aparat penegak hukum bisa menjamin keamanan dalam negeri, khususnya dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×