kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan ekspor belum dorong pertumbuhan ekonomi


Selasa, 12 Desember 2017 / 14:11 WIB
Lonjakan ekspor belum dorong pertumbuhan ekonomi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - MEGAMENDUNG, BOGOR. Pertumbuhan ekspor di kuartal ketiga tahun ini yang tercatat melonjak sangat tinggi ternyata belum sepenuhnya optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor kuartal ketiga 2017 tumbuh 17,27% year on year (YoY), jauh lebih tinggi dibanding kuartal kedua yang sebesar 3,36% YoY. Namun, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 sebesar 5,06% YoY, hanya naik sedikit dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,01% YoY.

Berbeda dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN lainnya yang lebih besar. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Vietnam tercatat 7,46%, naik 1,16% dibanding kuartal sebelumnya. Begitu juga dengan ekonomi Filipina yang naik 0,2% menjadi 6,9% dan Singapura yang naik 2,3% menjadi 5,2% di kuartal ketiga tahun ini.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Adriyanto mengatakan, belum optimalnya dampak pertumbuhan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dibanding negara ASEAN lainnya lantaran adanya perbedaan produk yang diekspor.

Produk yang diekspor Indonesia lanjut dia, merupakan bahan baku (raw material). Sementara produk yang diekspor negara tetangga kebanyakan produk-produk manufaktur.

"Karena Indonesia masih mengandalkan komoditas maka dampak ekspornya, meski sudah besar secara Produk Domestik Bruto (PDB), impactnya tidak terlalu besar," kata Adriyanto, Selasa (12/12).

Sementara ekspor manufaktur yang dilakukan oleh negara tetangga, memberikan multiplier yang lebih besar terhadap ekonomi negaranya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo sebelumnya menyebut, ekspor Indonesia menjadi tantangan ke depan lantaran masih mengandalkan komoditas sumber daya alam (SDA). Agus juga menyoroti, ekspor Indonesia yang mulai terfokus pada China menjadi tantangan ekonomi ke depan.

Sebab, "Tiongkok yang rebalancing-nya ada perlambatan itu jadi risiko juga terutama untuk ekspor," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×