kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lakukan efisiensi, Jokowi pangkas biaya haji 15,5%


Rabu, 27 Mei 2015 / 21:04 WIB
Lakukan efisiensi, Jokowi pangkas biaya haji 15,5%
ILUSTRASI. Kado Natal make up set dan beberapa inspirasi ide kado Natal kecantikan untuk diberikan pada yang berdandan.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kabar baik bagi Anda yang hendak menjalankan ibadah haji. Sebab, pemerintah memutuskan untuk menurunkan biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menjadi hanya US$ 2.717.

Sebelumnya, biaya penyelenggaraan ibadah haji yang berlaku sebesar US$ 3.219, atau turun sebesar 15,59%. Adapun penurunan ini, tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 64 tahun 2015.

Kabar penurunan ini disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengatakan, pemerintah akhirnya bisa mengurangi beban calon jamaah haji, karena bisa melakukan efisiensi dalam perjalanan ibadah haji.

Namun, meski biayanya turun pemerintah menjamin kualitas penyelenggaraan akan tetap dijaga. "Pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji, justru harus memberikan pelayanan lebih baik kepada calon jemaah haji," ujar Jokowi, Rabu (27/5) di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Kementerian Agama memberikan keterangan, biaya penyelenggaraan ibadah haji akan berbeda setiap embarkasi.

Di antaranya adalah untuk embarkasi Aceh dikenai US$ 2.401, Medan US$ 2.404, Batam US$ 2.556, Padang US$ 2.561, Palembang US$ 2.623, dan Jakarta US$ 2.626. Sementara untuk embarkasi Solo US$ 2.769, Surabaya US$ 2.801, Banjarmasin US$ 2.924, Balikpapan US$ 2.926, Makassar US$ 3.055, dan Lombok US$ 2.962.

Biaya penyelenggaraan ibadah haji tersebut meliputi biaya penerbangan, biaya pemondokan di Mekkah, dan biaya hidup. Adapun pembayarannya dapat menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat atau rupiah sesuai kurs jual yang berlaku.

Sementara itu, terkait efisiensi penyelenggaraan pemerintah di antaranya mengubah rute penerbangan. Yaitu dengan membedakan jalur terbang antara gelombang pertama dan kedua.

Gelombang pertama akan diterbangkan langsung dari tanah air ke Madinah dan pulang melalui Jeddah. Sementara gelombang kedua akan diterbangkan dari tanah air menuju Jeddah dan pulang melalui Madinah.

Dengan perubahan ini, akan menghemat biaya perjalanan haji dan akomodasi transit di Jeddah. Keuntungan kedua, stamina jemaah haji bisa lebih terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×