kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurator: Kepailitan Bumi Asih masih berjalan baik


Senin, 01 Januari 2018 / 15:26 WIB
Kurator: Kepailitan Bumi Asih masih berjalan baik


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim kurator kepailitan PT Asuransi Bumi Asih Jaya (BAJ) meyakini, proses kepilitan masih berjalan dengan baik. Meskipun, tiga dari tujuh kurator memilih mengundurkan diri.

Salah satu kurator Asuransi BAJ Agus Dwi Warsono mengatakan, proses kepailitan tidak berpengaruh terhadap permasalahan yang sempat menghampiri tiga anggota kurator.

Ketiganya yaitu Raymond Pardede, Gindo Hutahean, dan Lukman Sembada. Yangmana, pada Mei 2017 ketiga kurator tersebut ditetapkan sebagai tersanga oleh Bareskrim Polri karena melakukan penggelapan aset milik asuransi untuk kepentingan pribadi.

Ketiganya pun saat ini telah menjadi tahanan kota dan sedang melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. Lukman mengatakan, pengunduran dirinya itu telah ditetapkan lewat sidang majelis hakim 27 Desember 2017 lalu.

"Semua fine-fine saja, kami jalani sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (1/1). Meski begitu, pihaknya mengaku belum melakukan eksekusi terhadap aset-aset asuransi BAJ.

"Yang pasti segera kami lakukan eksekusi karena banya ketentuan yang perlu kai penuhi seperti appraisal dan lainnya," tambah Agus. Adapun saat ini aset yang masih tersisa adalah beberapa lahan dan bangunan.

Salah satunya yakni, gedung asuransi BAJ yang terletak di Matraman, Jakarta. Menurut Agus, gedung tersebut merupakan aset terbesar asuransi BAJ.

Ia juga mengatakan, kendala ekonomi saat ini yang menyebabkan mengapa kurator sulit menjual aset berupa tanah dan bangunan. "Pada dasarnya, kami bekerja tetap memprioritaskan nasabah," ujar dia.

Adapun hingga saat ini, tim kurator sudah memverifikasi tagihan dari 29.000 kreditur dengan total tagihan mencapai Rp 1,2 triliun. Kreditur tersebut mayoritas terdiri dari para pemegang polis dan juga tagihan pajak yang sebesar Rp 37 miliar. Tagihan terbesar datang dari Askrinda Rp 400 miliar dan beberapa bank seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×