kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KPK beri fokus perhatian ke calon Kepala Daerah lingkaran dinasti politik


Kamis, 11 Januari 2018 / 18:43 WIB
KPK beri fokus perhatian ke calon Kepala Daerah lingkaran dinasti politik
ILUSTRASI. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi atensi penuh terhadap calon kepada daerah yang dalam Pemilu tahun ini. Adapun atensi dilakukan karena masih adanya praktik dinasti politik di beberapa daerah.

"Memang KPK melihat masih adanya keberlanjutan kekuasaan di Pilkada tahun ini. Tentu KPK berikan atensi untuk hal ini," ungkap Pimpinan KPK Basaria Panjaitan, Rabu (11/1).

Menurutnya, dinasti politik kerap dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan. Memang, tidak ada larangan untuk calon pemimpin daerah memiliki hubungan keluarga dengan pemimpin sebelumnya.

Tapi perlu diperhatikan, apakah calon pemimpin daerah memiliki kepentingan atas nama keluarga atau tidak. Jangan sampai, terdapat adanya tindak pidana korupsi di kepemimpinannya kelak.

"Sudah ada beberapa perkara korupsi terkait dinasti kekuasaan yang telah diproses KPK, daerah Banten contohnya," tambah Basaria.

Pihaknya juga memberikan atensi nama-nama calon pemimpin daerah yang memiliki keterikatan keluarga dengan pemimpin sebelumnya.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ada enam provinsi yang masih menjalankan praktek dinasti politik. Enam itu adalah Pilgub Sumatra Selatan, Pilgub Sulawesi Tenggara, Pilgub Nusa Tenggara Barat, Pilgub Sulawesi Selatan, Pilgub Maluku Utara, dan Pilgub Kalimantan Barat.

Di Pilgub Sumsel, ada pasangan cagub dan cawagub Dodi Reza Noerdin-Giri Ramanda Kiemas. Dodi merupakan anak dari gubernur Alex Noerdin, sedangkan Giri merupakan keponakan Taufiq Kiemas. Pasangan ini diusung PDIP, PKB dan Golkar.

Di Pilgub Sultra, ada pasangan cagub dan cawagub Asrun-Hugua. Asrun sebelumnya adalah wali kota Kendari dua periode, yang habis masa baktinya pada Oktober 2017 lalu.

Kemudian kekuasaan di Kota Kendari itu dilanjutkan oleh anaknya, Adriatma Dwi Putra. Asrun juga mempunyai paman yang sekarang menjadi Bupati Konawe Selatan. Selain itu, besan dari Asrun, yaitu Ahmad Safei, adalah Bupati Kolaka.

Dinasti politik pada Pilkada Serentak 2018 ini juga ada di NTB. Kakak dari gubernur NTB Zainul Majdi, Sitti Rohmi Djalilah, menjadi cawagub NTB mendampingi cagub Zulkiflimansyah. Pasangan ini diusung oleh PAN, PKS, Gerindra, dan Demokrat.

Adapun, di Pilgub Sulawesi Selatan, cagub Ichsan Yasin Limpo, yang berpasangan dengan Andi Muzakkar, ini adalah adik dari gubernur Sulsel saat ini, Syahrul Yasin Limpo. Pasangan ini tidak diusung dari partai tapi melalui jalur independen.

Di Pilgub Maluku Utara, juga ada dua pasangan calon yang memiliki hubungan keluarga. Dua paslon tersebut adalah Abdul Ghani Kasuba-Al Yasin Ali yang diusung PDIP dan PKPI, dan paslon Muhammad Kasuba-Madjid Husen yang diusung Gerindra, PKS dan PAN.

Abdul Ghani dan Muhammad Kasuba adalah kakak-beradik. Pada 2014 lalu Ghani dilantik menjadi gubernur Maluku Utara untuk periode pertamanya. Muhammad Kasuba sendiri adalah mantan bupati Halmahera Selatan.

Sementara di Pilgub Kalbar, cagub Karolin Margret, yang berpasangan dengan Suryatman Gidot, ini adalah anak dari gubernur Kalbar sekarang, Cornelis. Cornelis adalah gubernur Kalbar dua periode sejak 2008. Paslon Karolin-Suryatman diusung Demokrat dan PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×