Reporter: Agus Triyono | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggeber konstruksi tol agar target penyelesaian 379,2 kilometer tol pada tahun 2017 ini bisa tercapai.
Setelah beberapa waktu lalu penyelesaian konstruksi dilakukan di Tol Gempol- Pasuruan Seksi 1 Paket A2 Bangil- Rembang, Akses Tol Priok, Tol Gempol - Pasuruan Seksi 1 Paket Gempol- Bangil, Kertosono- Mojokerto seksi 2 dan Semarang - Solo Seksi Bawen- Salatiga, kali ini mereka sedang menguber penyelesaian konstruksi 13 tol.
Proyek tol tersebut antara lain; pertama, Bekasi- Cawang- Kampung Melayu Seksi Pangkalanjati- Jakasampurna sepanjang 8,24 kilometer. Kedua, Surabaya- Mojokerto Seksi IB- III sepanjang 15,47 kilometer.
Ketiga, Solo- Ngawi Seksi 1, 2 dan APBN sepanjang 87,19 kilometer. Keempat, Brebes Timur- Pemalang sepanjang 37,3 kilometer.
Kelima, Ngawi- Kertosono Seksi Ngawi- Wilangan sepanjang 52,57 kilometer. Herry Trisaputra Zuna, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengakui, untuk mengejar target tersebut, pemerintah masih dihadapkan pada pembebasan lahan yang belum selesai juga.
Tapi pihaknya optimis permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan segera. "Semua akan dikejar, dan pembebasan lahan tinggal proses saja, dengan UU Pengadaan Lahan yang baru dan keberadaan LMAN saya kira bisa selesai," katanya Jumat (29/9).
Basuki Hadimuljon, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, jika target tersebut tercapai, panjang jalan tol baru yang berhasil diselesaikan sampai 2017 ini akan mencapai 576 kilometer. "Ini terus kami upayakan penyelesaiannya," katanya.
Herry mengatakan, selain mengejar target pembangunan tol tersebut,pihaknya juga sedang berupaya mengejar pembangunan tol lain; Probolinggo- Banyuwangi, Serang- Panimbang dan Jakarta- Cikampek II Selatan.
Saat ini ketiga proyek tol tersebut sedang memasuki tahap pelelangan. "Untuk yang Probolinggo-Banyuwangi ssedang jalan, sudah pemasukan dokumen, sekarang mulai tahap evaluasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
