kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KLHK dorong penggunaan biogas bagi rumah tangga


Kamis, 13 April 2017 / 16:03 WIB
KLHK dorong penggunaan biogas bagi rumah tangga


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong pemanfaatan biogas dengan teknologi sederhana untuk kebutuhan energi rumah tangga. Tujuannya untuk mengurangi emisi methana yang teremisi ke atmosfer dan pada saat yang bersamaan dapat mengurangi energi dari bahan bakar fosil. Jika ini dilakukan secara masif, maka dapat mengendalikan perubahan iklim yang di Indonesia.

Staf Ahli Menteri LHK bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Agus Justianto mengatakan, banyak praktik adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya pemanfaatan biogas dengan teknologi sederhana.

"Praktik-praktik ini yang didiskusikan di Pojok Iklim dan diharapkan bisa didiseminasi dan direplikasi ke tempat lain," kata Agus saat peluncuran Laman Pojok Iklim pada Pameran Indogreen Environment and Forestry Expo 2017, Kamis (13/4).

Agus bilang, selain itu, ada juga praktik pengolahan lahan tanpa bakar oleh masyarakat. Jika praktik-praktik ini direplikasi di tempat lain dampaknya akan positif pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia. Praktik ini diharapkan dapat melengkapi upaya-upaya pengendalian perubahan iklim yang lebih formal yang sudah di lakukan KLHK.

Agus menyatakan, sejak pertama kali berjalan sekitar setahun lalu, respons dari pemangku kepentingan terhadap Pojok Iklim sangat positif. Untuk itu laman Pojok Iklim dikembangkan sehingga bisa menjangkau khalayak yang lebih luas. Saat ini juga sedang dibangun platform komunikasi sehingga diskusi laman pojok iklim bisa dilakukan interaktif.

KLHK berjanji akan mendorong Pojok Iklim berkembang hingga ke tingkat Internasional. Beberapa topik pada Pojok Iklim bahkan pernah di bawa ke Paviliun Indonesia saat konferensi perubahan iklim di Marakes, Maroko, Desember 2016 lalu.

Senior Advisor untuk Perubahan Iklim - KEHATI, Diah Suradiredja merespons positif upaya mendiseminasikan praktik-praktik pengendalian perubahan iklim di forum Pojok Iklim. Dia menyatakan, banyak praktik oleh masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian. "Padahal kalau praktik pengendalian perubahan iklim itu bisa diduplikasi di tempat lain, dampak positifnya akan semakin besar dan menunjukkan keseriusan Indonesia dalam penanggulangan Perubahan Iklim" kata Diah.

Seperti diketahui, Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris dalam upaya pengendalian perubahan iklim global. Indonesia mencanangkan komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dengan upaya sendiri atau 41% dengan dukungan internasional. Pengurangan emisi tersebut bersumber dari sektor kehutanan, energi, dan pengelolaan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×