kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerja 1 tahun, Sri Mulyani sikat habis amnesti


Kamis, 27 Juli 2017 / 21:32 WIB
Kerja 1 tahun, Sri Mulyani sikat habis amnesti


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Hari ini, Kamis (27/7) bertepatan dengan setahunnya Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai Menteri Keuangan era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Meski terbilang singkat, Sri Mulyani merasa banyak hal telah dilalui walaupun masih perlu diperbaiki.

Sekembalinya Sri Mulyani ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan setelah meninggalkan kursi Direktur Pelaksana World Bank, ia langsung berhadapan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Dengan memangkas anggaran pemerintah, defisit anggaran berhasil dijaga di sekitar 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Banyak hal yang masih perlu diperbaiki untuk satu tahun kan harus dan telah dilakukan. Kami perlu memperbaiki dari sisi rencana penganggaran, itu satu hal yang penting," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis (27/7).

Tak hanya APBN, selama satu tahun pula, dirinya telah menyelesaikan kebijakan amnesti pajak yang diragukan banyak pihak. Bank Indonesia (BI) saja lanjut dia, memproyeksi uang tebusan yang masuk dari Tax Amnesty hanya sekitar Rp 50 triliun.

"Dari dulu BI mengatakan hanya Rp 50 triliun, tapi kami dapat Rp 130 triliun lebih, lumayan. Ada yang menganggap kurang berhasil, jadi tergantung anda mau lihatnya bagaimana," tambah dia.

Selain uang tebusan yang masuk kas pemerintah, jumlah wajib pajak dan jumlah pelaporan surat pemberitahuan (SPT) juga bertambah dari pelaksanaan kebijakan tersebut.

Sri Mulyani mengatakan, pihaknya juga terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan penerimaan. Tak hanya penerimaan pajak, tetapi juga penerimaan bea dan cukai melalui penegakan hukum berbagai penyelundupan barang.

"Jadi overall satu tahun positif lah. Dengan seluruh kabinet kerja samanya baik, kami coba mengelola pemerintah daerah, transfer ke daerah secara produktif, kami akan terus reformasi, hubungan dengan dewan bagus, performance ekonomi kita mulai pick up, tadinya di bawah 5% sekarang di atas 5%. Jadi 12 bulan masih sebentar," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×