kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan menargetkan serapan gabah 3,7 juta ton 2018


Rabu, 03 Januari 2018 / 18:52 WIB
Kemtan menargetkan serapan gabah 3,7 juta ton 2018


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumardjo Gatot Irianto, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, target serapan gabah bisa mencapai 3,7 juta ton hingga akhir tahun.

Gatot mengatakan, serapan gabah harus ditingkatkan sejak Januari hingga Juni, dimana saat itu masa panen sedang berlangsung. Dia mengatakan, pada Januari-Juni 2018, Bulog seharusnya bisa menyerap gabah hingga 76%.

"Januari harus kira tingkatkan lebih tinggu sampai kira-kira bulan Juni. Karena setelah di atas Juni harganya makin mahal dan jumlahnya makin sedikit," ujar Gatot, Rabu (3/1).

Gatot pun meminta Bulog berkomitmen menjalankan operasionalnya tahun ini. Pasalnya, Pada 2017, serapan gabah Bulog menurun 27% dibandingkan tahun sebelumnya yakni dari 2,96 juta ton menjadi 2,16 juta ton.

Menanggapi hal ini, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Andrianto Wahyu Adi menyampaikan bahwa secara internal Bulog menerapkan target serapan besar sebesar 2,7 juta ton.

"Target 3,7 juta ton itu adalah tantangan bagi kami. Tetapi itu kan harus disimpan, kualitasnya harus dijaga. Kami tidak mau ada muncul perkataan beras Bulog jelek," kata Andrianto.

Andrianto pun mengatakan, tahun ini Bulog mencoba untuk menyerap sebagian besar gabah dengan mekanisme komersial. Apalagi, menurutnya tahun ini program rastra sudah berubah menjadi bantuan sosial (bansos).

Dia bilang harga serapan Bulog akan sesuai dengan harga pasar. Meski begitu, Bulog juga akan menggiring harga tersebut supaya sesuai dengan harga dalam 2-3 bulan berikutnya. ""Jadi kami akan berusaha membawa harga ke level yang lebih menguntungkan kepada petani," ujarnya.

Tahun ini, Bulog juga akan mencoba meningkatkan porsi pengadaan gabah dari petani atau hingga 10%. Nantinya, Bulog juga akan menerapkan sistem asuransi di mana Bulog akan mendekati para petani lewat unit-unit yang berhubungan langsung dengan petani.

Menurut Andrianto, serapan Bulog tak sesuai target lantaran Bulog hanya menunggu pasokan beras dari pihak yang berhubungan dengan Bulog. Apalagi, sebelumnya Bulog juga menyerap gabah dengan kerangka public service obligation (pso) dimana harga penyerapannya Rp 3.700 per kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×