kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemsos segera lelang sistem pendataan orang miskin


Kamis, 04 Januari 2018 / 21:31 WIB
Kemsos segera lelang sistem pendataan orang miskin


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menjamin penerima manfaat bantuan sosial pemerintah tepat sasaran, Kementerian Sosial akan buat sistem pendataan fakir miskin.

Bertajuk Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), sistem ini kelak akan meminimalkan ketaksesuaian data antara pemerintah pusat dan daerah.

Sebab kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, sistem baru ini kelak dapat menampilkan data secara real time.

"Big data ini akan jadi referensi seluruh Pemda. Jadi kita harapkan kemudian pemda bisa langsung ganti penerima yg dirasa sudah tidak eligible, atau yang Jamila (Jadi Miskin Lagi) bisa kembali dimasukan," kata Khofifah kepada Kontan.co.id, seusai rapat Koordinasi Bantuan Pangan, Kamis (4/1) di Jakarta.

Khofifah melanjutkan, sistem Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) sendiri pada dasarnya telah diberlakukan sejak tahun lalu, namun belum dapat terlaksana dengan baik.

Alasan Khofifah sosialisasinya kurang baik sehingga masih ada Pemda yang belum ikut serta.

Rencananya pengadaan sistem ini akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sebab kata Khofifah dukungan APBN tak mencukupi.

"Nilai investasinya diperkirakan Rp 1,2 triliun," kata Khofifah.

Proyek ini kata Khofifah sudah dilaksanakan prastudi kelayakannya hingga market sounding. Dari hasil market sounding tersebut katanya sudah ada 15 investor yang tertarik, dimana dua diantaranya berasal dari luar negeri.

"Waktu itu ada 15 investor yang tertarik. Di mana dua di antaranya adalah The Big Four IT global, itu dari China, dan Singapura. Kemudian ada juga dari anak perusahaan BUMN," lanjutnya.

Namun Khofifah belum mau menjelaskan siapa kelimabelas perusahaan tersebut. Sementara saat ini SIKS-NG sedang disiapkan studi kelayakannya.

Selain itu Khofifah juga mengaku telah mengirim surat kepada Menteri Keuangan untuk meminta dana Viability Gap Fund (VGF).

"Hitungannya April atau Mei sudah bisa dilelang, kemudian bisa kontrak. Sehingga akhir 2018 kita sudah punya SIKSNG," lanjutnya.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang membuka Rapkor tersebut memastikan saat ini data KPM telah tersinkronisasi dengan baik.

Sekarang sudah sama melalui data E-KTP. Kami berharap agar program yang sudah sukses selama tiga tahun ini tepat sasaran dan tepat waktu," katanya kepada KONTAN dalam kesempatan yang sama.

Namun ia enggan berkomentar saat ditanya soal potensi korupsi dari proyek IT semacam ini. Terakhir, proyek IT skala besar macam E-KTP justru jadi lahan bancakan koruptor.

"Saya tidak berani berkomentar untuk yang dikerjakan Kementerian lain. Saya fokus menjaga agar anggaran Kemdagri bisa clean and clear," kata Tjahjo saat dihubungi KONTAN secara terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×