kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub kembangkan Bandara Pulau Rote


Senin, 08 Januari 2018 / 22:04 WIB


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan Pulau Rote menjadi sangat menarik meskipun hanya sebuah kecil karena terletak di wilayah paling selatan Indonesia.

Walau hanya dengan jumlah penduduk yang tidak sampai 200.000 jiwa atau tidak sampai seperseribu dari jumlah penduduk indonesia, pulau ini adalah bagian Indonesia terselatan sehingga menjadikan pulau ini penting untuk NKRI karena merupakan frontier island.

Di pulau paling selatan Indonesia ini, Pemerintah juga telah membangun infrastruktur transportasi untuk mengembangkan konektivitas. Hal tersebut sebagaimana yang selalu disampaikan dalam pidato Presiden Joko Widodo bahwa konektivitas memiliki peran penting karena Indonesia tersebar dalam ribuan pulau.

Pembangunan infrastruktur tersebut juga merupakan salah satu implementasi dari program Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama cita ke-3 dan ke-7.

Dalam Nawacita tersebut dituangkan program membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Sedangkan Nawacita nomor 7 tertuang program mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Dalam rangka merangkai dan mengembangkan konektivitas tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sudah membangun dan mengembangkan beberapa bandara perbatasan di antaranya adalah Bandara DC Saudale di Rote.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara juga telah membangun infrastruktur berupa 15 bandara baru dan membuat konektivitas baru antar wilayah dengan membuka 85 rute penerbangan baru selama tahun 2017.

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, pembangunan Bandara DC Saundale ini untuk lebih mengembangkan perekonomian di pulau paling selatan Indonesia tersebut.

Potensi ekonomi dari Pulau Rote di antaranya adalah potensi wisata alam terutama pantai dan laut, serta potensi agrobisnis rumput laut dan pohon Lontar sebagai tanaman khas Rote. Pohon Lontar mempunyai banyak produk turunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Dari Lontar bisa menghasilkan banyak produk turunan di antaranya bisa diolah menjadi kecap, gula semut yang amat untuk penderita diabetes, obat panas dalam, hingga alternatif bahan bakar pengganti bensin dan solar.

“Selain itu, sebagai pulau paling selatan terluar dari Indonesia, posisi pulau Rote sangat strategis dari sisi pertahanan - keamanan dan kemanusiaan. Dengan adanya transportasi udara yang cepat, selamat, aman dan nyaman, kita juga bisa ikut menjaga pertahanan dan keamanan negara dan membantu dari sisi kemanusiaan bagi warga di Pulau Rote dan sekitarnya,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Senin (8/12).




TERBARU

[X]
×