kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keinginan pemerintah pada pertemuan IMF-World Bank


Senin, 10 April 2017 / 20:19 WIB
Keinginan pemerintah pada pertemuan IMF-World Bank


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk menggelar hajatan besar pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund atau IMF) dan Bank Dunia (World Bank) tahun depan. Acara tersebut akan digelar di Nusa Dua, Bali Oktober 2018 mendatang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menginginkan pertemuan tahunan tersebut menjadi tempat untuk mempresentasikan Indonesia. Tidak hanya dari sisi perekonomian, tetapi juga berbagai hal lainnya.

"Kalau dari pariwisata sudah pasti, tetapi juga bagaimana kita bisa mempresentasikan berbagai pembangunan di Indonesia dan juga sebagai leader di Asia," kata Sri Mulyani, Senin (10/4). Pemerintah juga ingin mengikutsertakan ASEAN dalam hal itu.

Sri Mulyani juga mengaku, dirinya akan menghadiri Pertemuan Musim Semi IMF dan World Bank di Washington DC, Amerika Serikat, pekan depan. Dalam pertemuan tersebut, dirinya akan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan selaku pimpinan kepanitian persiapan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali nanti.

"Supaya Pak Luhut juga bisa melihat bagaimana mengorganisasikan pertemuan itu dan kami pikirkan semaksimal mungkin keuntunganya untuk Indonesia," tambah dia.

Dalam situs resmi World Bank, dijelaskan bahwa pertemuan tahunan biasanya diselenggarakan di kantor pusat IMF dan World Bank di Washington DC dua tahun berturut-turut. Setiap tahun kedua, diselenggarakan di salah satu negara anggota. Sementara itu, pertemuan tahunan 2018 di Indonesia merupakan hasil pemungutan suara oleh Dewan Gubernur IMF dan World Bank.

Pertemuan itu akan mempertemukan para anggota bank sentral, menteri keuangan dan pembangunan, eksekutif sektor swasta, lembaga masyarakat sipil, media serta akademisi untuk membahas masalah-masalah global, termasuk prospek ekonomi dunia, stabilitas keuangan global, pengentasan kemiskinan, pekerjaan dan pertumbuhan, pembangunan ekonomi, efektivitas bantuan serta perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×