kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kedatangan Menlu Jepang, Luhut: Sejumlah kesepakatan telah tercapai


Senin, 25 Juni 2018 / 22:04 WIB
Kedatangan Menlu Jepang, Luhut: Sejumlah kesepakatan telah tercapai
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengatakan pihaknya telah menyepakati beberapa hal dengan Jepang. Hal itu berkenaan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono ke Kemenko Maritim.

Luhut mengatakan, kesepakatan itu meliputi beberapa sektor. Seperti halnya, kerjasama proyek Pelabuhan Patimban, Mass Rapid Transit (MRT), kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, dan pembangunan aquaculture di Natuna. Serta revisi kerja sama perdagangan Indonesia Japan-Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan proyek vokasi alias human resource development (HRD).

Tak hanya itu, Jepang juga, kata luhut, berminat untuk berinvestasi di proyek tol trans Sumatera (Kayu Putih, Medan). "Semuanya itu telah disepakati bersama, bahkan mereka juga telah membuat task force langsung dengan kita untuk mengerjakan itu," katanya ditemui di kantornya, Senin (25/6).

Meski begitu, hingga saat ini masih belum diketahui berapa nilai investasi dari proyek-proyek tersebut. "Belum tahu detail, tapi yang pasti besar sekali hampit milliaran dollar," tambah Luhut.

Lebih lanjut ia menjelaskan, setidaknya proyek-proyek yang disepakati dengan Jepangini merupakan proyek yang sangat strategis bagi Indonesia.

Misalnya untuk pendidikan vokasional yang akan difokuskan di luar Jawa. Menurutnya, sudah bertahun-tahun Indonesia tidak pernah membuat pendidikan vokasional yang cukup dan berkualitas di luar jawa. Sehingga, daerah di luar Jawa bisa kalah saing, padahal potensinya sangat besar.

Kemudian untuk proyek Pelabuhan Patimban, pemerintah juga sudah sepakat akan membawa hal ini di tingkat rapat terbatas. Alasannya, kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur) akan difinaliasasi menjadi kawasan ekonomi industri terpadu.

"Sehingga, industriyang ada di Bekapur sudah bisa keluar barang di Patimban, tidak perlu lewat Tanjung Priok. Begitu juga dengan orang-orang yang ingin ke Bekapur juga bisa menggunakan Bandara Kertajati," jelas Luhut.

Sehingga hal tersebut dipercaya bisa mengurangi traffic di Jakarta, biaya operasional, dan dwelling time Tanjung Priok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×