kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi dan 3 jurus pemerataan ekonomi


Rabu, 22 Februari 2017 / 20:19 WIB
Jokowi dan 3 jurus pemerataan ekonomi


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyebutkan tiga rencana besar yang akan dilakukan dalam rangka kebijakan pemerataan ekonomi Indonesia untuk menekan kesenjangan.

"Tiga hal besar akan kita lakukan dalam kebijakan pemerataan ekonomi," kata Presiden di depan sekitar 25.000 kader Partai Hanura yang menghadiri acara Pengukuhan Pengurus DPP Partai Hanura periode 2016-2020 di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/2).

Tiga hal yang akan dilakukan Presiden yakni reforma agraria dan redistribusi aset, memperluas akses permodalan, dan membangun sumber daya manusia melalui latihan vokasional (kejuruan).

"Kita akan membagi lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat dalam bentuk konsesi-konsesi kecil pada rakyat, koperasi, tanah adat, sehingga aset-aset negara ini terdistribusi dengan baik dan menjadi sebuah property right rakyat agar bisa mengakses ke akses-akses permodalan," katanya.

Redistribusi aset itu diharapkan memperluas akses rakyat pada sumber permodalan.

"Nantinya akan kita garap habis masalah yang berkaitan dengan pembangunan SDM yaitu vocational training, training-training kejuruan dan sekolah kejuruan," katanya.

Presiden mengakui rasio kesenjangan di Indonesia memang sudah sangat lebar termasuk kesenjangan antarwilayah hingga kesenjangan antar kaya dan miskin.

Tercatat gini ratio Indonesia dua tahun lalu ada di angka 0,41 dan membaik namun tipis, ke 0,39.

Namun, menurut Presiden jika tiga hal besar itu konsisten dilakukan, pada 2045 saat merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-100 tahun, Indonesia sudah masuk jajaran lima besar ekonomi terbesar dunia.

Presiden mengatakan berdasarkan asumsi dari Menteri Keuangan penduduk Indonesia pada 2045 sebanyak 309 juta jiwa dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US$ 9,1 triliun atau 10 kali lipat dari nilai PDB saat ini.

"Kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang, kita akan memasuki abad emas karena kita akan masuk ke dalam lima besar ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita kurang lebih US$ 29.000. Dengan catatan kita bekerja, pertumbuhan ekonomi di atas 5%," katanya.

Presiden berjanji akan terus menggarap dan membangun mulai dari daerah pinggiran, dari desa, dan dari perbatasan.

Ia juga mengisahkan tentang Pos Lintas Batas Negara di beberapa tempat milik Indonesia kondisinya sudah jauh lebih baik ketimbang milik negara tetangga.

"Inilah yang akan terus kita lakukan. Pembangunan airport, bandara, jalan trans Kalimantan, Papua, jalan tol dari mulai Lampung menuju Aceh akan kita lakukan agar ekonomi kita semakin baik dan rakyat kita semakin sejahtera," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×