kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JCR menaikkan outlook utang RI jadi positif


Selasa, 07 Maret 2017 / 15:24 WIB
JCR menaikkan outlook utang RI jadi positif


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stabil menjadi positif. Lembaga ini sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (investment grade) pada 7 Maret 2017.

JCR sebelumnya mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB-, dengan outlook stabil pada tanggal 1 Februari 2016.

Dalam siaran persnya, JCR menyatakan terdapat dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook sovereign credit rating Indonesia.

Pertama, perbaikan iklim investasi yang didorong oleh berbagai paket kebijakan kkonomi.

Kedua, perlambatan utang luar negeri swasta seiring dengan diimplementasikannya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi non bank yang diatur oleh Bank Indonesia (BI).

Lebih lanjut JCR menyebutkan bahwa implementasi 14 paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan pemerintah sejak September 2015 dalam rangka meningkatkan daya saing industri, daya beli masyarakat, investasi, ekspor, efisiensi sektor logistik serta pariwisata, mencerminkan tingginya upaya Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.

Gubernur BI, Agus Martowardojo menyatakan, perbaikan outlook JCR merupakan hasil upaya berkelanjutan pemerintah dan otoritas Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah dinamika perekonomian global.

Perbaikan outlook tersebut menambah keyakinan pemangku kepentingan internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia yang semakin baik ditopang oleh fundamental ekonomi yang semakin kuat.

"BI akan senantiasa menerapkan bauran kebijakan yang kredibel dan konsisten, serta berkoordinasi dengan pemerintah guna memastikan ketahanan ekonomi domestik terhadap gejolak eksternal, termasuk untuk terus mendukung implementasi reformasi struktural," kata Agus dalam keterangan resminya, Selasa (7/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×