kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rencana Kemenhub di Bandara Juwata Tarakan


Jumat, 16 Desember 2016 / 19:13 WIB
Ini rencana Kemenhub di Bandara Juwata Tarakan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

TARAKAN. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengembangkan bandara internasional Juwata Tarakan guna mendukung pertumbuhan industri pariwisata di Kalimantan Utara. Bandara ini dinilai perlu terus dikembangkan karena posisinya sangat strategis.

Tahun depan, Kemenhub menargetkan pendapatan bandara Juwata Tarakan bisa mencapai Rp 40 miliar, naik dari pendapatan tahun ini yang diperkirakan akan mencapai Rp 33 miliar. Sedangkan pada tahun 2015, bandara ini mencatat pendapatan Rp 25 miliar.

Bandara Juwata Tarakan berdekatan dengan beberapa negara yang potensi wisatawannya cukup besar. Sebagai bandara pengumpul, letak geografis ini dinilai sebagai suatu kekuatan untuk tumbuh ke depan. " Ke China saja hanya membutuhkan waktu tempuh 5 jam, " ujar Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pamurahardjo di Tarakan, Jumat (16/12).

Kemenhub sebagai pengelola, berencana memperluas landasan pacu bandara Tarakan sekitar 400 meter untuk mendorong peningkatan penerbangan internasional. Saat ini, panjang landasan bandara tersebut baru mencapai 2.250 meter.

Dengan panjang landasan yang ada saat ini, Bandara Juwata ini baru bisa dilandasi oleh pesawat berbadan sempit seperti Boeing B-737. Sementara untuk tipe Airbus, landasan yang ada belum memungkinkan.

Saat ini rencana pengembangan bandara ini masih dalam tahap feasibility study sehingga dana untuk pengembangan ini masih belum dihitung. Rencananya, landasan pacu akan dikembangkan ke arah pantai dengan melakukan reklamasi.

Dengan perluasan landasan pacu tersebut, pengembangan penerbangan ke International akan bisa dilakukan dengan cepat baik untuk angkutan penumpang maupun untuk kargo.

Kemenhub juga tengah membuat masterplan pengembangan jalur jalan dari bandara langsung ke dermaga agar wisatawan yang ingin mengunjungi pulau-pulau di sekitar Tarakan bisa langsung terhubung ke kapal Ferry. "Namun pembangunannya nanti akan jadi tanggung jawab pemda, " ujar Hemi.

Saat ini terdapat tujuh maskapi yang beroperasi di Bandara Tarakan yakni Maswing, MAL airline, Batik Air, Susi Air Kalstar, Garuda, dan Sriwijaya. Adapun penerbangan langsung yang dilayani Bandara ini antara lain ke Jakarta, Balikpapan, Solo, Surabaya, Toli-toli dan satu rute Intenasional yakni Tawau Malaysia yang dilayani oleh Maswing.

Tahun depan, Kemenhub ingin mendorong jumlah penumpang di bandara Tarakan melalui penerbangan internasional maupun domestik. Kapasitas pergerakan pesawat di Bandara ini mencapai 120 pergerakan. Namun saat ini baru terisi baru 60.

"Itu makanya kita ingin tambah rute, masih banyak ruang bagi maskapai yang ingin masuk. Tahun depan pergerakannya diharapkan bisa mencapai 80," ungkap Hemi.

Kemenhub berencana untuk membuka penerbangan langsung dari Guangzhou ke Tarakan guna mengincar potensi pasar turis China yang tengah booming saat ini. Hemi bilang, tahun 2017 akan mencoba melakukan diskusi dengan berbagai maskapai agar mau membuka rute ke kota tersebut.

Sementara di domestik, Kemenhub juga melirik membuka penerbangan langsung ke Bandung. Hemi melihat potensi rute tersebut sangat menarik karena banyak warga Tarakan menempuh pendidikan di kota tersebut dan mereka juga bisa melihat potensi orang malaysia yang senang berbelanja ke Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×