kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini faktor yang pengaruhi budaya kerja di RI


Selasa, 26 September 2017 / 21:59 WIB
Ini faktor yang pengaruhi budaya kerja di RI


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Transformasi digital adalah suatu hal yang tak dapat dihindari. Hal ini berimbas pada semua sektor kehidupan, tak terkecuali dunia kerja. Sehubungan dengan ini, Microsoft melakukan studi tentang budaya kerja di Indonesia di era digital ini.

Studi Microsoft menemukan bahwa 57% pekerja di Indonesia berharap organisasi mereka berinvestasi dalam pengembangan budaya. Sebanyak 62% berharap bagi pemimpin perusahaan untuk menutup kesenjangan keterampilan digital.

Melalui keterangan resmi yang dirilis Microsoft Selasa (26/9), studi yang dilakukan menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi budaya kerja di Indonesia di era digital ini. Faktor tersebut antara lain:

1. Naiknya jumlah pekerja mobile dan risiko keamanan baru yang muncul karenanya: Munculnya mobilitas dan proliferasi teknologi mobile dan komputasi awan telah memudahkan pekerja untuk bekerja pada beberapa lokasi berbeda dalam berbagai perangkat.

Faktanya, studi ini juga menemukan hanya 15% responden yang menghabiskan seluruh waktu bekerjanya di dalam kantor, sementara 89% responden mengaku bekerja menggunakan smartphone mereka. Hal kedua meningkatkan tantangan keamanan baru bagi organisasi.

2. Naiknya jumlah tim yang beragam: Studi ini juga menemukan bahwa 40% pekerja di Indonesia telah bekerja pada lebih dari 10 tim yang berbeda dalam satu poin waktu. Hal ini membuat ketersediaan sudut pandang secara langsung serta alat-alat untuk berkolaborasi menjadi sangat penting untuk dapat menyelesaikan pekerjaan.

3. Kesenjangan dalam keterampilan digital karyawan, meskipun pemimpin telah bergerak untuk menyambut transformasi digital: Saat penggunaan teknologi baru sudah diadopsi pada berbagai sektor industri, penyebarannya tidak merata. Faktanya, 62% responden merasa bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan digital diantara pada pekerja.

Linda Dwiyanti, Marketing & Operations Lead Microsoft Indonesia menjelaskan naiknya penggunaan teknologi digital saat ini seiring dengan banyaknya generasi milenial baru yang mulai bekerja. Linda menyarankan organisasi kerja sebaiknya bisa mengetahui dan mengubah ekspektasi pekerja yang dinamis.

“Setengah populasi milenial dunia tinggal di Asia, lingkungan kerja perlu bertransformasi untuk beradaptasi dalam kebiasaan-kebiasaan teknologi yang digunakan oleh generasi melek digital ini,” ujar Linda dalam keterangan resminya.

Selain itu, adanya penyebaran teknologi maju dan baru, Linda menilai organisasi perlu kembali untuk mengedukasi ulang para pekerja dalam membangun keterampilan kreatif dan strategis di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×