kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan kader PKS dijemput Densus 88


Senin, 10 April 2017 / 10:43 WIB
Ini alasan kader PKS dijemput Densus 88


Sumber: Surya Online | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemeriksaan terhadap anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Nadir Umar, mulai ada titik terang. Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut masuk ke Turki dan Lebanon untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi, namun karena masalah visa kemudian dideportasi oleh Imigrasi Turki.

Begitu mendarat di Bandara Juanda, Sabtu (8/4) lalu, Nadir diamankan dan diperiksa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Bukan hanya Nadir, Densus 88 juga memeriksa seorang aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), Budi Mastur, setelah mendarat di Bandara Husein Sastra Negara, Bandung, Sabtu petang.

Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Rikwanto menuturkan, Nadir dan Budi Mastur hanya berniat untuk menyalurkan dana bantuan ke pengungsi Suriah di Turki dan Lebanon. "Bukan ditangkap namun dijemput," ujar Rikwanto, Minggu (9/4).

Keduanya berniat menyalurkan dana sebesar US$ 20.000 atau setara Rp 266,9 juta kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon. Kedua WNI itu masuk ke wilayah Suriah dalam kapasitas sebagai relawan misi kemanusiaan, Yayasan Qouri Umah.

Berdasarkan hasil interogasi, berikut kronologis perjalanan mereka:
31 Maret 2017: Berangkat melalui rute Bandung dan Surabaya-Kuala Lumpur-Istanbul.
1 April 2017: Sampai di Istanbul (Turki), dijemput oleh perwakilan Qoirum Umah. Pada sore harinya sempat mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul (penyaluran bantuan).
2 April 2017: Berangkat ke Gazianteb untuk penyaluran bantuan, sore harinya dilanjutkan ke Kota Rayhanli (perbatasan Turki-Suriah).

Setelah selesai melakukan penyaluran bantuan kemudian menginap di kantor cabang Qoiru Umah di Rayhanli, lalu kembali ke Istanbul.
4 April 2017: Berangkat ke Lebanon dari Istanbul. Sampai di Lebanon terkendala visa dan kemudian dikembalikan ke Istanbul.

Sampai di Istanbul mereka diketahui pernah memasuki daerah perbatasan dengan Suriah sehingga diamankan petugas Imigrasi Turki
5 April 2017: Dilakukan pemeriksaan di rumah sakit di Istanbul.
6 April 2017: Dideportasi ke Indonesia (Bandung dan Surabaya), transit di Kuala Lumpur.

Menurut Rikwanto, setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, diberitahukan kepada Densus 88 Antiteror untuk dilakukan pemeriksaan. "Hasil interogasi keduanya, motivasi masuk ke wilayah perbatasan Suriah terkait misi kemanusiaan, sebagai relawan dari Yayasan Qouri Umah," jelas Rikwanto.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangare mengungkapkan, Nadir Umar diamankan sesaat setelah turun dari pesawat AirAsia XT 327 penerbangan Kuala Lumpur-Surabaya di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sabtu, sekira pukul 16.30 WIB.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengaku, mengetahui informasi mengenai penangkapan Nadir. "Dia anggota dewan. Tapi saya tidak tahu apa pokok permasalahannya, dan apa penyebabnya," katanya.

Ia menegaskan, kepergiaan yang bersangkutan ke luar negeri bukan urusan dinas. Artinya, tidak ada agenda DPRD Kabupaten Pasuruan ke luar negeri.
"Bahkan, sekarang kami (anggota DPRD) sedang persiapan untuk finalisasi pengesahan sejumlah perda. Saya rasa itu bukan kepentingan dinas, dan lagi-lagi saya tidak tahu apa tujuannya ke luar negeri," kata Sudiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×