kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 5 bandara alternatif untuk antisipasi kelebihan kapasitas saat pertemuan IMF


Minggu, 18 Maret 2018 / 08:12 WIB
Ini 5 bandara alternatif untuk antisipasi kelebihan kapasitas saat pertemuan IMF
ILUSTRASI. Penerbangan di Bandara Ngurah Rai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I mempersiapkan diri untuk mengantisipasi jika pergerakan pesawat melebihi kapasitas apron Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada pertemuan tahunan Dana Moneter International (IMF) dan Bank Dunia yang akan dilakukan pada 8-14 Oktober 2018 di Bali.

Perusahaan pelat ini telah menyiapkan program perluasan bandara-bandara alternatif untuk menambah jumlah kapasitas parkir pesawat/parking stand.

Ajang pertemuan ekonomi tingkat dunia ini akan dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara, termasuk 189 menteri keuangan, 189 kepala bank sentral, dan 23 kepala negara. Bandara Bali merupakan pintu gerbang utama bagi tamu-tamu negara pada pertemuan tersebut.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Sabtu (17/3) mengatakan, ada lima bandara alternatif yang disiapkan untuk mengantisispasi kelebihan kapasitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Pertama, di Bandara Juanda Surabaya. Di sana, dilakukan penambahan jumlah parking stand untuk tujuh narrow body atau tiga wide body," kata Faik.

Kedua, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan penambahan jumlah parking stand untuk enam narrow body atau tiga wide body. Ketiga, Bandara Lombok Praya dengan penambahan jumlah parking stand untuk delapan narrow body atau empat wide body.

Keempat, Bandara Adi Soemarmo Solo dengan penambahan jumlah parking stand untuk enam narrow body atau tiga wide body. Kelima, Bandara El Tari Kupang dengan penambahan untuk lima small aircraft.

Untuk target perluasan apron ini, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Lombok Praya ditargetkan dapat selesai dan mulai beroperasi pada Oktober 2018. Sedangkan untuk Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara El Tari Kupang dapat selesai dan mulai beroperasi pada September dan Agustus 2018.

Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan kedatangan dan kepulangan tamu negara, Kementerian Perhubungan juga memberikan dukungannya dengan memperluas apron Bandara Blimbingsari Banyuwangi untuk dapat menampung empat pesawat narrow body dan 2 pesawat ATR.

"Dengan dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, diharapkan ajang pertemuan ekonomi tingkat dunia ini khususnya terkait pelayanan perpindahan moda transportasi di Bandara Bali dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman," kata Faik Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×