kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Jakarta di Januari 2018 sebesar 0,43%


Kamis, 01 Februari 2018 / 22:17 WIB
Inflasi Jakarta di Januari 2018 sebesar 0,43%
ILUSTRASI. Peternakan Ayam


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Jakarta pada Januari 2018 tercatat sebesar 0,43% (month to month/mtm) atau 3,14% (year on year/yoy). Walau lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya (0,27% mtm), perkembangan inflasi di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional, yang tercatat sebesar 0,62% (mtm).

Meningkatnya inflasi kelompok volatile food menjadi penyumbang utama inflasi bulan ini. Hal ini tercermin dari inflasi kelompok pengeluaran bahan makanan yang mencapai 2,28% (mtm).

Kenaikan harga daging ayam ras dan beras menjadi pemicu utama inflasi kelompok pengeluaran ini. Masing-masing komoditas tersebut naik sebesar 5,39% dan 6,27% (mtm).

Kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh dampak lanjutan dari berkurangnya pasokan Day Old Chick (DOC), serta distribusi vaksin ayam yang belum merata. Adapun kenaikan harga beras disebabkan oleh menurunnya pasokan beras dari daerah produsen.

Saat ini, tanaman padi di beberapa daerah sentra utama masih dalam masa tanam, yang berdampak pada terbatasnya pasokan. Namun, langkah BUMD pangan DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, menahan gejolak harga beras lebih lanjut di Ibukota. "Langkah tersebut melalui tata kelola stok manajemen di Pasar Beras Induk Cipinang, kegiatan operasi pasar beras bersama Bulog, pengawasan di gudang-gudang dan komunikasi yang baik kepada masyarakat," ujar Fadjar Majardi, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta dalam rilis, Kamis (1/2). 

Terkendalinya inflasi Januari 2018 terutama dikontribusi oleh kelompok administered prices yang mengalami deflasi. Walau terdapat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti pertamax dan pertalite, tarif transportasi yang turun cukup dalam mampu menarik kelompok administered prices ke bawah. Tarif angkutan udara dan kereta api masing-masing turun sebesar 9,07% (mtm) dan 6,49% (mtm), seiring dengan berakhirnya libur panjang akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×