kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia gandeng Korsel untuk kembangkan smart city


Rabu, 04 Juli 2018 / 14:34 WIB
Indonesia gandeng Korsel untuk kembangkan smart city
ILUSTRASI. Korea, Smart City & TOD


Reporter: Abdul Basith | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berharap, jalinan kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan kian hangat. Apalagi setelah dilakukannya perhelatan Joint Cooperation Meeting kedua bertajuk "Penguatan Kerja Sama Indonesia - Korea dalam Smart City dan Transit Oriented Development (TOD)".

Pertemuan tersebut akan menjadi ajang pertukaran informasi antara Indonesia dengan Korea dalam membangun smart city. Dalam pembangunan smart city, diperlukan konsep pembangunan kota yang baik. Salah satunya adalah pembangunan dengan basis TOD, seperti yang sedang digenjot pemerintah saat ini.

"TOD dapat menjadi embrio menuju pembangunan smart city," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo saat pembukaan Joint Cooperation Meeting kedua, Rabu (4/7).

Usai pertemuan ini, kedua belah pihak akan menindaklanjutinya dengan pembuatan konsep. Konsep tersebut nantinya dapat berbentuk kerja sama antar kota di Indonesia dengan kota di Korsel.

Namun, Sri juga mengungkapkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng pihak swasta dalam kerja sama TOD dan smart city nantinya. Hal tersebut mengingat dari luasnya cakupan smart city.

"Kerja sama bisa city to city ada juga kemungkinan business to business (B2B)," terang Sri.

Kerja sama B2B dinilai akan mempermudah kontraktor Korsel masuk ke Indonesia. Dia bilang, selama ini ada kemungkinan perusahaan Korsel sulit masuk, sehingga perlu kerja sama dengan perusahaan di Indonesia.

Meski begitu, dia mengakui, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara pihak Korsel dan Indonesia. "Pernyataan kerja sama belum ada sampai saat ini," jelas Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×