kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia akan roadshow ke investor


Sabtu, 06 Januari 2018 / 07:33 WIB
Indonesia akan roadshow ke investor


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mencari terobosan agar investasi dan kinerja perdagangan moncer. Yang terbaru, pemerintah berencana menggelar roadshow ke investor dan lembaga rating.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, roadshow dilakukan untuk menunjukkan potensi investasi yang ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia bisa menunjukkan perbaikan dan kemudahan usaha melalui roadshow tersebut.

Keputusan untuk melakukan roadshow ke investor dan lembaga rating ini diambil dalam Rapat Terbatas tentang Peningkatan Investasi dan Perdagangan yang digelar di Istana Merdeka, Jumat (5/1). "Nanti untuk itu ada koordinator, misal untuk koordinasi melakukan one on one meeting, khususnya dengan S&P serta Morgan Stanley misalnya nanti koordinatornya Menko Maritim," katanya usai rapat, Jumat (5/1).

Menko Perekonomian Darmin Nasution bertugas mengatur pertemuan rutin empat bulanan dengan investor. Upaya ini bagian dari menyajikan perkembangan terkini (up date) informasi tentang Indonesia kepada investor.

Airlangga bilang, pemerintah juga akan mengevaluasi beberapa kebijakan perpajakan. Kementerian Perindustrian mengusulkan agar pemerintah mengevaluasi lagi kebijakan tax allowance.

Dalam usulan Kementerian Perindustrian, tax allowance di beberapa sektor disamakan dengan negara tetangga seperti Thailand, yakni 300% dari jumlah investasi yang ditanamkan. Tujuannya agar investor mau masuk. "Untuk masalah ini, tadi Presiden mengungkapkan akan mengevaluasi dan meminta Menko Perekonomian untuk mengkoordinasikan regulasi yang dibutuhkan," jelas Airlangga.

Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk menjaga momentum membaiknya kepercayaan internasional terhadap Indonesia. Perbaikan itu terlihat dari kenaikan peringkat Indonesia di daftar ease of doing bussiness (EoDB) dari 120 ke 72. Karena itu, Presiden Jokowi ingin agar jajarannya fokus pada investasi dan perdagangan luar negeri. "Semua harus satu garis, sehingga problem yang dihadapi di lapangan bisa ditangani baik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×