kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India melirik proyek infrastruktur tanah air


Senin, 19 Maret 2018 / 18:00 WIB
India melirik proyek infrastruktur tanah air
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boleh dibilang, Indonesia saat ini merupakan negara yang paling menarik untuk berinvestasi. Salah satu negara yang tertarik untuk berinvestasi di tanah air adalah India.

Hal tersebut ditandai dari diadakannya, Forum Infrastruktur India-Indonesia yang pertama di Jakarta, Senin (19/3). Bahkan dalam forum tersebut sudah ada beberapa proyek infrastruktur Indonesia yang diminati negeri Bollywood itu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ada beberapa sektor infrastruktur yang diminati India yakni listrik, jalan, bandara, pelabuhan, dan tentunya teknologi. "Mereka (India) kan maju sekali di bidang teknologi," ungkapnya usai menghadiri forum tersebut di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, sudah ada beberapa investor dari India yang sudah meneken untuk ikut serta (konsesi) dalam proyek infrastruktur. "Ada perusahaan India yakni Adani yang akan mengelola pelabuhan di Cilegon dengan kapasitas 2 juta TEUs ," jelas dia.

Dalam proyek ini, Adani akan bekonsesi dengan perusahaan lokal asal Indonesia. Sayangnya, ia enggan mengatakan siapa perusahaan lokal yang dimaksud. "Pokoknya adalah, salah satu konglomerat juga," tambah Budi. Adapun diperkirakan investasi Adani untuk proyek ini tidak kurang dari 5 triliun.

Investasi ini pun disambut baik oleh Kemenhub. Semakin, kompetisi di bidang pelabuhan ini semakin menggeliat sehingga efisiensi dapat tercapai. Selain dari sektor pelabuhan, Budi juga mencatat ada beberapa perusahaan India yang tertarik sebagai operator bandara di beberapa daerah.

"Seperti JVK yang berminat di tiga tempat bandara besar seperti Kualanamu, Balikpapan dan Lombok. Sementara GMR lebih ke bandara yang medium seperti Raden Intan dan Labuan Bajo," sambungnya.

Ia pun menekankan, investasi bandara ini akan berbentuk kerja sama pemerintah dengan badan usaha (kpbu) atau konsesi. Yangmana, bentuk investasinya akan bermacam-macam mulai dari perluasan bangunan hingga teknologi bandara.

Namun sayangnya, dirinya belum menghitung berapa jumlah yang akan digelontorkan investor India untuk proyek bandara. Tapi ia menghitung, setidaknya diperlukan dana Rp 10 triliun - Rp 20 triliun untuk di setiap bandaranya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×