kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks pembangunan TIK Indonesia masih tertinggal


Jumat, 15 Desember 2017 / 15:23 WIB
Indeks pembangunan TIK Indonesia masih tertinggal


Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut disparitas masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan Indonesia. Salah satunya terlihat dari indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) yang masih belum optimum di wilayah timur Indonesia.

Menurut Suhariyanto, persoalan Indonesia masih belum berubah. Sembilan provinsi masuk kategori sangat rendah dalam penilaian IP-TIK dengan posisi terendah ditempati Papua.

Sementara DKI Jakarta masih menjadi yang teratas dengan nilai IP-TIK tertinggi pada 2015 dan 2016 berturut-turut sebesar 7,17 dan 7,41. "Indonesia timur masih tertinggal," kata Suhariyanto, Jumat (15/12).

Secara nasional peringkat Indonesia naik dari 114 pada 2015 menjadi 111 pada 2016. Nilai terbesar ditunjukkan subs indeks keahlian dengan nilai 5,38 pada 2015 dan 5,54 pada 2016.

Sementara loncatan tertinggi ditunjukkan penilaian terhadap subs indeks penggunaan, yakni, 2,21 pada 2015 dan 3,19 pada 2016.

"Hampir satu poin, artinya, persentase penduduk yang mengakses internet peningkatannya luar biasa," tambah Kecuk.

Berdasarkan data yang dirilis International Telecommunication Union (ITU), peringkat Indonesia pada 2016 naik dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan itu menunjukkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia semakin membaik, terutama sub-indeks keahlian yang bernilai paling tinggi dibanding dua sub-indeks lainnya.

Posisi 111 menempatkan Indonesia lebih tinggi dibanding Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste. Meski begitu, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam dan Filipina. "Kita masih tertinggal dibanding negara tetangga meskipun ratingnya naik," tutup Kecuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×