kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef sayangkan banyak penelitian di luar negeri


Rabu, 27 September 2017 / 14:27 WIB
Indef sayangkan banyak penelitian di luar negeri


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - INDEF menemukan korelasi antara paten dan pertumbuhan ekonomi. Ekonom INDEF Berly Martawardaya mengungkapkan bahwa, setiap 1% kenaikan jumlah paten yang terdaftar berkorelasi positif dan signifikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,06%.

"Artinya, bila jumlah paten bisa naik 10% saja maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi 0,6 %. Selisih yang tidak kecil mengingat tiga semester ini rate pertumbuhan Indonesia sulit naik dari angka 5,01 %," ujar Berly ketika ditemui di Hotel Akmani, Jakarta pada Rabu (27/9).

Berly menuturkan, permasalahan yang memberatkan pertumbuhan paten selama ini adalah lamanya pengurusan izin yang memakan waktu hingga 4 tahun.

Kata Berly, justru ketika 4 tahun berlalu, para peneliti telah menemukan penemuan yang baru sehingga malas mendaftarkan kembali hasil temuannya.

"Selain itu, dari segi insentif pun kurang, bahkan hampir Rp 0 dari ketika proses penelitian tidak didanai, maka wajar banyak peneliti kita justru melakukan penelitian di luar negeri. Ini harus dibenahi kalau mau meningkatkan pertumbuhan," kata Berly.

Hingga kini, dalam laporan Global Innovation Index yang terbit tahun 2017, peringkat inovasi Indonesia berada di posisi 87 dari total 127 negara atau hanya naik 1 peringkat dibanding tahun sebelumnya.

Sementara di ASEAN, Indonesia berada jauh dibawah Malaysia (37), dan Vietnam (47). Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Taiwan bahkan mampu mencapai predikat high income countries dengan motor industri hi-tech yang didukung oleh kebijakan yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×