kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,23   6,87   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF prediksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang 2018 sebesar 4,9%


Selasa, 23 Januari 2018 / 13:27 WIB
IMF prediksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang 2018 sebesar 4,9%
ILUSTRASI. KTT negara berkembang D-8 digelar tahun 2017 lalu di Turki


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional memprediksi, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) bisa mencapai 4,9% tahun ini. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang diestimasi hanya mencapai 4,7%.

Dalam laporan World Economic Outlook (WOE), IMF menyatakan, akselerasi pertumbuhan utamanya terjadi di negara latin Amerika dan Karibian; Negara Timur Tengah, Afrika Utara, Afganistan dan Pakistan; serta Sub-saharan.

Chief Economist IMF Maury Obstfeld menuliskan, ekonomi India diprediksi bakal mengalami akselerasi dari tahun lalu yang diestimasi 6,7% menjadi 7,4% tahun ini, sedangkan Tiongkok melemah dari tahun lalu yang diprediksi 6,8% menjadi 6,6% tahun ini.

Sementara itu, laju ekonomi negara berkembang dan emerging market di Asia masih paling kencang yaitu mencapai 6,5% tahun ini, sama dengan estimasi laju ekonomi di tahun lalu.

Secara khusus, laju ekonomi ASEAN-5, yang di antaranya terdapat Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diprediksi mencapai 5,3% di tahun lalu dan tahun ini.

Di sisi lain, laju ekonomi negara berkembang dan emerging market di Eropa diprediksi kembali melemah, setelah melonjak di tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi diestimasi mencapai 5,2% tahun lalu, lalu menjadi 4% tahun ini.

Namun demikian, menurut IMF, momentum pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut. IMF memprediksi naik pertumbuhan ekonomi dunia di 2019 menjadi 3,9% dari sebelumnya 3,7%

Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan, meski ekonomi dunia membaik, masih ada negara yang tertinggal dari pemulihan.

“Faktanya, sekitar seperlima negara yang pasarnya tengah berkembang dan negara maju melihat pendapatan per kapitanya menurun di 2017,” kata dia, Senin (22/1).


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×