kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GI Hub: Infrastruktur butuh US$ 1,7T hingga 2040


Rabu, 26 Juli 2017 / 19:10 WIB
GI Hub: Infrastruktur butuh US$ 1,7T hingga 2040


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

LONDON. Laporan Global Infrastructure Hub (GI Hub) dari forum internasional G20 menguraikan kebutuhan investasi infrastruktur secara global dan individual dari 50 negara. Tujuh sektor yang dikaji adalah pelabuhan, jalan, listrik, rel kereta, air, bandara, dan telekomunikasi.

Indonesia, sebagai salah satu dari 50 negara yang masuk dalam laporan Global Infrastructure Outlook, membutuhkan belanja infrastruktur secara kumulatif sebesar US$ 1,7 triliun hingga 2040. Jumlah ini hampir 1,9 kali lebih besar dari GDP Indonesia saat ini. 

Sama seperti mayoritas negara di Asia lainnya, Indonesia membutuhkan investasi yang besar untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur air, di antaranya bendungan dan sarana pengolahan air bersih. 

Infrastruktur air merupakan kebutuhan yang sangat penting terutama karena Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan populasi rata-rata sebesar 0,8% per tahun. 

Outlook melaporkan bahwa kebutuhan belanja infrastruktur Indonesia untuk sektor air berkisar di angka US$ 144 miliar (0,34%) di bawah tren saat ini, atau US$ 209 miliar (0,49%) di bawah kebutuhan investasi yang sebenarnya.

Namun dalam hal infrastruktur pelabuhan, Indonesia termasuk negara dengan kinerja terbaik di kategori pendapatan rendah dan menengah bawah. Hal ini menunjukkan bahwa kelanjutan investasi sesuai status quo akan cukup untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pelabuhan Indonesia di masa depan.

"Hal terpenting adalah analisis ini memberitahu pemerintah dan perusahaan swasta mengenai kebutuhan terbesar dan dana yang harus dikeluarkan dalam membangun infrastruktur ke depannya," ujar CEO Global Infrastructure Hub, Chris Heathcote dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (25/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×