kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi India lesu, ekspor Indonesia masih aman


Selasa, 24 Oktober 2017 / 21:01 WIB
Ekonomi India lesu, ekspor Indonesia masih aman


Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi hingga angka terendah dalam tiga tahun terakhir. Padahal, India merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia.

Pelemahan ekonomi India ini boleh jadi berdampak terhadap ekspor Indonesia. Sementara itu, pengalihan pasar belum mungkin dilakukan.

India mencatat pertumbuhan ekonomi per April-Juni 2017 sebesar 5,7%, lebih rendah dibanding angka pertumbuhan tahun lalu pada periode yang sama sebesar 7,1%.

Ini disebabkan belum pulihnya perekonomian India setelah berbagai kebijakan yang diterapkan Perdana Menteri Narendra Modi yang diperkirakan akan meningkatkan perekonomian India mulai penarikan uang kertas hingga pengenalan Pajak Pertambahan Nilai kepada masyarakatnya.

Indonesia yang menjadikan India sebagai salah negara tujuan ekspor utama, diperkirakan akan menerima efek ketidakstabilan perekonomian India. Hal tersebut dibantah Benny Soetrisno, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia.

“Indonesia dan Indonesia dalam kerangka ASEAN + India sudah memiliki perjanjian Free Trade. Pelemahan Ekonomi India belum mengganggu ekspor Indonesia ke India, karena yang diimpor adalah CPO, hasil perkebunan lainnya (pinang, gambir, biji jambu mete, dan lain-lain) serta batubara,” ujar Benny melalui pesan singkat, Selasa (24/10).

Lana Soelistianingsih, Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia menjelaskan sebagian besar ekspor Indonesia ke India memang berupa komoditas, terutama batubara. India merupakan pasar batubara terbesar setelah China.

Jika kegiatan produksi atau pergerakan ekonomi India melambat, permintaan batubara lah yang akan terancam menurun. Sementara itu, posisi crude palm oil (CPO) akan lebih kuat daripada batubara sebab merupakan kebutuhan sehari-hari.

Dilihat dari data statistik perkembangan ekspor non-migas oleh kementerian perdagangan, nilai ekspor Indonesia ke India mencapai US$ 7.892,0. Angka tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar US$ 5.078,0 juta. Hingga saat ini, India masih menduduki peringkat keempat tujuan ekspor Indonesia setelah China, Amerika Serikat, dan Jepang.

Jika kondisi perekonomian tidak kunjung membaik dan mulai berdampak pada Indonesia, Pakistan menjadi kandidat tujuan ekspor batubara selanjutnya. Akan tetapi hal ini hanya berlaku untuk jangka waktu pendek. “Pengalihan pasar belum memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat ini,” ujar Lana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×