kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: IPM Indonesia di bawah negara tetangga


Rabu, 15 Juni 2016 / 19:29 WIB
Ekonom: IPM Indonesia di bawah negara tetangga


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perkembangan Indonesia menunjukkan kemajuan yang besar sejak tahun 2010 hingga 2015. Namun, status pengembangan manusia di Indonesia masih stagnan.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus naik, tetapi masih berstatus sedang sejak tahun 2010. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Indonesia tahun lalu sebesar 69,55.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, IPM Indonesia tahun lalu masih rendah. IPM Indonesia masih berada di peringkat 110 dari 188 negara.

"Posisi Indonesia di bawah Thailand 93, Brazil 75, Malaysia 62," kata Eko kepada KONTAN, Rabu (15/6).

Menurutnya, IPM Indonesia yang terus naik tersebut lebih karena semakin besarnya anggaran yang diarahkan untuk kesejahteraan sosial, seperti bidang kesehatan dan pendidikan.

Namun, kalau dilihat secara keseluruhan berdasarkan provinsinya, rata-rata IPM berstatus sedang dan hanya ada delapan provinsi dengan IPM tinggi.

"Papua paling rendah dan harus diakselerasi pembangunannya," kata dia.

Lebih lanjut menurutnya, dominasi status sedang terutama karena keterbatasan sarana-prasarana dan sumber daya manusia di bidang kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, apotek, dan paramedis. Begitu juga dengan keterbatasan di bidang pendidikan, seperti guru, gedung, buku, dan lain-lain.

"Sehingga masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan IPM," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×