kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DK OJK baru punya sederet pekerjaan rumah


Selasa, 28 Februari 2017 / 21:20 WIB
DK OJK baru punya sederet pekerjaan rumah


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Banyaknya calon petahana Dewan Komisioner (DK) OJK tahun ini membuat peta kekuasaan salah satu lembaga keuangan tertinggi di Indonesia itu menantang. Dengan muka-muka baru, 35 nama yang lolos ke seleksi tahap III diharapkan bisa mempersiapkan diri untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan rumah Otoritas Jasa Keuangan ke depannya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis bilang, ada banyak pekerjaaan rumah yang harus diemban DK OJK terpilih nantinya. Dia memaparkan ada beberapa hal yang disorotinya selama ini. Masalah pertama ialah pemisahan makro dan mikro prudensial yang diharapkan bisa diselesaikan.

“Pemisahan antara makro dan mikro prudensial harus didefinisikan dengan jelas sehingga tidak berebut wewenang antara BI dan OJK,” kata Harry, Selasa (28/2).

Dia melanjutkan, DK OJK yang baru harus bisa meningkatkan pelayanan dan perlindungan nasabah. Kasus-kasus investasi bodong yang terjadi, kata Harry menunjukkan kinerja OJK yang tidak berhasil.

Harry juga mengingatkan, DK OJK yng baru harus bisa membawa OJK untuk membuat pertumbuhan industri keuangan perbankan maupun non perbankan terus naik.

Terpisah, Ekonom Indef, Eko Listiyanto bilang, DK OJK yang baru harus bisa menjaga kesinambungan kordinasi dengan Bank Indonesia, maupun dengan Kementerian Keuangan. “Ini kan masih masa transisi, jadi harus bisa menjaga kordinasi yang berkesinambungan dengan baik,” kata Eko.

Eko menyatakan pekerjaan rumah terberat yang dilakukan DK OJK yang baru, ialah bagaimana sektor riil bisa merasakan kehadiran lembaga keuangan ini. Bagaimana OJK hadir melalui regulasi kredit yang bisa dirasakan lebih baik oleh masyarakat.

“Dinamika yang terjadi di regulasi maupun tataran elit terasa manfaatnya di level bawah, yaitu masyarakat. Bagaimana masyrakat bisa merasakan kehadiran OJK melalui laju kredit yang lebih baik,” ujar Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×