kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit anggaran semester I capai 1,29% dari PDB


Minggu, 16 Juli 2017 / 19:55 WIB
Defisit anggaran semester I capai 1,29% dari PDB


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah mencatat realisasi defisit anggaran pada semester I-2017 sebesar 1,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pada semester I tahun ini, pemerintah masih mampu menjaga dengan aman rasio utang terhadap PDB.

"Defisit anggaran masih terjaga pada kisaran 1,29% terhadap PDB. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi defisit semester I tahun 2016 yang mencapai 1,82%," ungkapnya pada anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, menjelang akhir pekan ini.

Berdasarkan perkembangan realisasi pendapatan negara dan belanja negara pada semester I-2017, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 175,07 triliun.

Sedangkan pada periode yang sama tahun 2016, realisasi defisit anggaran mencapai Rp 230,67 triliun. Artinya, tahun ini defisit anggaran lebih rendah sekitar 35% dari defisit anggaran semester I-2016.

Di dalam APBN 2017, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 2,41% dari PDB hingga akhir tahun. Artinya, pemerintah bisa menarik utang hingga Rp 384,7 triliun hingga akhir 2017. Dengan realisasi defisit anggaran 1,29% di semester I tahun ini, maka penarikan utang oleh pemerintah telah mencapai Rp 207,8 triliun.

Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengecilnya defisit anggaran pada semester ini dikendalikan dengan baik oleh pemerintah lewat Surat Berharga Negara (SBN). SBN neto semester I tumbuh negatif 23,3% dibandingkan dengan penerbitan SBN neto semester I tahun 2016 yang tumbuh 34%.

Sementara itu, Ani kembali menjelaskan bahwa defisit keseimbangan primer (primary balance) pada semester I tahun ini juga semakin mengecil dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Yakni turun dari Rp143,4 triliun menjadi Rp68,2 triliun.

"Primary balance semester I 2017 mencapai negatif Rp68,2 triliun jauh lebih rendah dibanding realisasi semester I tahun 2016 sebesar Rp143,4 triliun. Ini menunjukkan kami coba memperbaiki APBN tanpa mengganggu ekonomi," tuturnya.

Dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017, pemerintah mengusulkan peningkatan defisit anggaran dari 2,41% menjadi 2,67% (outlook). Dengan total pembiayaan utang yang terdiri dari SBN neto dan pinjaman neto sebesar Rp427 triliun.

"Maka, pada semester II tahun anggaran 2017, pemerintah rencananya masih bisa menarik utang sebesar Rp220 triliun," pungkas Ani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×