kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin: Masih bisa tumbuh walau tak sesuai harapan


Senin, 16 Oktober 2017 / 13:16 WIB
Darmin: Masih bisa tumbuh walau tak sesuai harapan


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa membaik di tengah perlambatan ekonomi dunia. Jika dibandingkan dengan negara di Asia, Indonesia masih bisa tumbuh di urutan kedua setelah China.

Namun jika dirunut dari tahun 2014 sejak Kabinet Kerja Jokowi-JK, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tak tumbuh secara signifikan, ibaratnya masih jauh panggang dari api. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi di tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02%. Lanjut di tahun 2015, bisa tumbuh tipis di 5,04%, dan di tahun 2016 hanya tumbuh 5,02%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan meski secara rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di Semester I tahun 2017 sebesar 5,01%, tapi pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,4%. Dia bilang, ini lantaran pertumbuhan investasi dan ekspor Indonesia masih tumbuh dengan baik.

Selain itu, ia juga melihat penerimaan pendapatan pemerintah di tahun ini masih bisa tumbuh lebih baik ketimbang tahun lalu, walaupun ia tak memungkiri pendapatan negara masih tak sesuai harapan. Ia mengimbuh, pertumbuhan kredit perbankan dikisaran 8%-9% bisa cukup menopang pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah melihat pertumbuhan masih cukup baik, memang tidak terlalu menggembirakan dari segi pertumbuhan belanja pemerintah. Tapi masih bisa tumbuh, walaupun tak sesuai harapan," kata Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/10).

Disisi lain, Darmin mengatakan pemerintah masih terus menggenjot agar pembiayaan infrastruktur melalui sekuritisasi dari infrastruktur yang sudah jadi semakin ditingkatkan. Darmin juga membantah anggapan bahwa i-core ekonomi Indonesia tidak efisien yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia landai.

Menurutnya hal tersebut dikarenakan Pemerintah tengah gencar membangun, dan ia memastikan jika pembangunan infrastruktur sudah banyak yang selesai, maka i-core ekonomi Indonesia juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi bisa meningkat lebih baik.

"Mungkin tahun depan ini (i-core) sudah bisa turun,"pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×