kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,63   6,99   0.75%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin: Ada fenomena yang belum tertangkap


Senin, 14 Agustus 2017 / 11:17 WIB
Darmin: Ada fenomena yang belum tertangkap


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Belakangan muncul perdebatan soal melemahnya ekonomi. Di satu sisi, ada yang mengatakan ekonomi tengah lesu karena daya beli turun. Di sisi lainnya, ada yang mengatakan ekonomi tidak mengecewakan karena konsumsi masyarakat masih baik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, konsumsi rumah tangga di kuartal kedua lalu yang tercatat tumbuh 4,95% yoy, sedikit lebih tinggi dari kuartal pertama bukan menandakan adanya pelemahan daya beli.

Menurut dia, belakangan ini tren konsumsi mengalami peralihan. Peralihan konsumsi dapat dilihat dari belanja barang menjadi belanja untuk kebutuhan rekreasi atau leisure. "Masyarakat kita memasuki tahapan konsumsi yang berubah. Kita di masa kecil atau remaja baju baru sesuatu penting dan merasa membanggakan yang hari-hari ini mungkin itu tidak sama sekali. Gaya hidup sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu," kata Darmin dalam seminar nasional Apakah Perekonomian Indonesia Melambat? di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (14/8).

Darmin menjelaskan, dengan konsumsi masyarakat yang mulai mengarah ke rekreasi itu, maka daya beli tidak bisa dikatakan lesu. Selama ini, menurut Darmin, yang kerap diperhatikan adalah data penjualan barang semata. "Kita terlalu banyak perhatikan di indeks ritel, barang. Padahal ada yang lain yang semakin berkembang, yaitu kelas menengah atas mulai melakukan kegiatan yang sifatnya lebih bersenang-senang," ucapnya.

Namun demikian, kegiatan masyarakat tersebut belum tertangkap dengan baik dengan data yang ada. Untuk itu, pihaknya melihat bahwa ada fenomena lain yang belum diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah dalam melihat daya beli. "Kita lihat bahwa itu gejala yang mungkin belum diperhitungkan dengan baik dalam kebijakan kita," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini sebesar 5,01% year on year (yoy). Angka itu sama persis dengan angka kuartal I 2017. Namun dibanding kuartal II 2016 yang mencapai 5,18% pencapaian di kuartal II 2017 melambat.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi semester I 2017 mencapai 5,01% yoy, melambat dari semester I 2016 yang sebesar 5,04% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×