kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China tak akan mudah lakukan dumping


Kamis, 21 Juni 2018 / 17:14 WIB
China tak akan mudah lakukan dumping


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kian memanas membuat pemerintah mengambil ancang-ancang. Salah satunya, membuat kebijakan anti dumping.

Dumping adalah politik dagang yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih rendah dari harga normal. Tujuan dumping adalah untuk meningkatkan pangsa pasar di luar negeri dengan mematikan persaingan.

Adanya perang dagang tersebut, ada peluang barang-barang ekspor China ke AS beralih ke Indonesia dan dengan harga yang lebih murah dibanding produk dalam negeri sendiri. Kondisi ini nantinya bisa meningkatkan impor di tengah perbaikan ekspor yang belum signifikan. Akibatnya, defisit neraca perdagangan kembali terjadi.

Kepala Kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Febrio Kacaribu menyebut, kebijakan anti dumping memerlukan mekanisme khusus dari Kementerian Perdagangan (Kemdag). Di sisi lain, "Menurut saya China tidak mudah melakukan dumping," kata Febrio kepada Kontan.co.id, Kamis (21/6).

Ia menjelaskan, hal itu utamanya karena perang dagang atawa trade war yang terjadi saat ini baru saling gertak antara AS dan China. Keduanya, belum benar-benar merealisasikan ancaman masing-masing.

Artinya, yang terjadi saat ini sebenarnya adalah perang dagang dingin atau cold trade war. Sebab, baik AS maupun China, masing-masing masih saling menghitung dan mengancam. Namun demikian, "Ini memang perlu diantisipasi," tambah dia.

Jumat (15/6), Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif berat sampai 25% atas produk impor China bernilai US$ 50 miliar. Tarif yang berimbas pada 800 produk penting China ini, termasuk mobil, akan berlaku 6 Juli mendatang.

China pun diberitakan akan membalas dengan memberlakukan tarif yang sama beratnya dengan sikap AS, yang berdampak pada 659 produk AS. Produk impor dari AS yang dibidik sekitar 659 produk bernilai US$ 50 miliar. Sementara Trump kembali mengancam tarif baru sebesar 10% untuk barang-barang China senilai US$ 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×