kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah Brexit, strategi mudik 2017 mulai dirancang


Senin, 18 Juli 2016 / 13:36 WIB
Cegah Brexit, strategi mudik 2017 mulai dirancang


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Arus mudik Lebaran 2016 masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Utamanya, persoalan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas darat pada waktu puncak arus mudik.

Bahkan, tahun ini terjadi kemacetan parah di ruas Brebes-Tegal. Kemacetan dimulai menjelang pintu keluar tol di Brebes Timur atau yang terkenal dengan sebutan Brexit.

Pemerintah mengakui, dalam pelaksanaan mudik lebaran tahun ini masih banyak kekurangan. "Semua yang terlibat sudah bekerja keras dan maksimal. Namun demikian, kami sadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya di lapangan," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Senin (18/7).

Beberapa langkah antisipasi telah dilontarkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada musim mudik lebaran tahun depan. Pembangunan infrastruktur penunjang serta koordinasi antar pemangku kepentingan menjadi perhatian.

Dalam pengoperasian ruas jalan baru yang dibuka, Jonan meminta agar dibicarakan lebih detail untuk menghindari rekayasa lalu lintas yang berlebihan. Sosialisasi penggunaan transportasi umum pada saat mudik lebaran juga akan ditingkatkan.

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono mengatakan, persoalan mudik lebaran yang masih mengganjal pada tahun ini akan menjadi bahan evaluasi. Salah satunya adalah penambahan tempat-tempat istirahat di tol meski tidak full service.

Menurut Basuki, tempat istirahat hanya akan memiliki fasilitas sederhana seperti toilet dan tempat ibadah. Lokasi tersebut hanya akan dioperasikan pada saat darurat seperti mudik Lebaran. "Per 10 kilometer (km) akan ditambah, menjadi SOP," kata Basuki.

Di jalur non tol, pemerintah juga telah merencanakan untuk membuat flyover untuk jalan-jalan yang melewati jalur kereta api sebidang. Contohnya seperti di beberapa daerah yakni Klonengan, Sumpiuh dan Paguyangan. Pembangunan flyover itu juga tidak akan lama karena hanya memakan waktu enam bulan.

Percepatan pembangunan ruas tol trans jawa juga akan dilakukan. Tahun depan targetnya dapat tersambung hingga Semarang. Basuki bilang, bila sampai Semarang kemacetan dapat terurai karena alur perjalanan mudik mulai terpecah.

Wakil Direktur PT LMS Hudaya Arryanto mengatakan, pihaknya siap untuk mengimplementasikan instruksi pemerintah tersebut. "Saya rasa kami siap saja. Tahun ini ada beberapa yang mulai dibangun," kata Hudaya.

Hal senada juga dilakukan oleh PT Jasa Marga. Saat ini perusahaan plat merah itu sedang mengidentifikasi lahan yang akan digunakan sebagai parking bay di areal rest area. Pembangunan rest area ini diprioritaskan pada jalur Pantura.

Sekadar gambaran, pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini menglami peningkatan dari sisi volume penumpang angkutan moda transportasi. Tahun ini, jumlah penumpang angkutan umum mencapai 18.149.747 orang, atau naik 4,30% dibanding periode yang sama tahun lalu yakni 17.402.039 orang.

Dari sisi jumlah kecelakaan yang terjadi saat mudik Lebaran, pada tahun ini menunjukkan penurunan. Jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 2.979 kasus, atau turun 6% dibanding tahun lalu. Dari jumlah tersebut, kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia turun 20%, luka berat turun 15% dan luka ringan turun 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×