Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mencairkan dana desa dengan skema cash for work mulai minggu kedua bulan ini. Pada tahap pertama, pemerintah akan mencairkan 20% dari alokasi dana desa yang sebesar Rp 60 triliun.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo mengatakan, dengan cash for work, skema pencairan dana desa akan dilakukan dalam tiga tahap.
“Jadi polanya akan disesuaikan. Prinsipnya dua kali, tapi sekarang dipecah tiga. Jadi 20% di Januari, 40% di Maret, dan 40% di Juni supaya bisa mendukung pelaksanaan cash for work,” kata Boediarso di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (2/1).
Boediarso menjelaskan, besaran upah yang akan diberikan bagi warga setempat senilai di bawah upah buruh tani. Biaya upah tersebut minimal 30% dari nilai pekerjaan fisik dan harus dibayarkan langsung setiap harinya atau maksimal mingguan kepada masyarakat.
“Karena itu pelaksanaannya harus dimulai pada Januari. Untuk itu, karena harus dibayar mingguan atau harian, harus tersedia likuiditas di setiap desa,” katanya.
Adapun sasaran dari program ini, yakni penganggur yang tidak memiliki pekerjaan, setengah menganggur yang merupakan penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal, penduduk miskin, dan penerima program keluarga harapan.
Asal tahu saja, sepanjang 2017, pemerintah berhasil menggelontorkan Rp 742 triliun transfer ke daerah dan dana desa, atau 96,8% dari target sebesar Rp 766,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
