kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh enam bulan agar ekspor imbangi impor


Kamis, 05 April 2018 / 15:06 WIB
Butuh enam bulan agar ekspor imbangi impor
ILUSTRASI. Seremoni 1 juta Teus NCPT1


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia selama tiga bulan terakhir terus mengalami defisit di mana impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Desember 2017 neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 0,27 miliar dan Januari 2018 defisit US$ 0,68 miliar. Defisit juga kembali terjadi di Februari 2018 sebesar US$ 0,12 miliar.

Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, jika peningkatan impor terjadi akibat impor bahan baku untuk kegiatan produksi, maka itu adalah hal yang positif. Ia mangatakan, bila demikian perlu waktu sekitar enam bulan agar ekspor bisa mengimbangi impor.

"Kita harus pelajari dulu. Impor naik karena investasi naik itu positif. Kalau benar impor naik karena investasi dan produksi, dalam enam bulan ekspor kita naik," ujar Mari di Hotel ShangriLa, Kamis (5/4).

Menurut Mari, neraca perdagangan yang defisit selama tiga bulan berturut-turut tersebut belum mengkhawatirkan. Sebab, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) masih terjaga dengan baik.

"Tidak mengkhawatirkan, yang penting CAD masih di bawah 3%," katanya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, CAD Indonesia selama 2017 sebesar 1,7% terhadap PDB. Sementara pada tahun ini, BI memproyeksikan CAD sebesar 2,1-2,5% terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×