kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUMN minim ambil proyek di bawah Rp 100 miliar


Senin, 30 Oktober 2017 / 14:07 WIB
BUMN minim ambil proyek di bawah Rp 100 miliar


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tuduhan swasta terhadap dominasi BUMN dalam proyek infrastruktur terbantah. Untuk infrastruktur sektor pekerjaan umum dan perumahan dengan nilai Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar, BUMN hanya mencaplok proyek dengan nilai total Rp 860 miliar.

Jika dilihat dari paket proyek bernilai Rp 50 miliar - Rp 100 miliar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun anggaran 2017 kemarin, proyek yang dicaplok BUMN tersebut hanya 10% saja. Tahun ini paket proyek bernilai Rp 50 miliar- Rp 100 miliar di kementerian tersebut mencapai 152 paket dengan nilai Rp 8,7 triliun.

Swasta justru mendapatkan Rp 7,9 triliun atau 90%-nya. Dominasi BUMN, baru terlihat di proyek bernilai di atas Rp 100 miliar. Dari 66 paket proyek di atas Rp 100 miliar, baik; jembatan maupun Bendungan, BUMN menguasai 42 paket dengan nilai proyek Rp 9 triliun.

Sementara itu swasta, hanya menguasai 24 paket dengan nilai proyek Rp 3,8 triliun. "Dari data jelas, tidak ada dominasi, dominasi baru di atas Rp 100 miliar karena itu memang ranah BUMN main," kata Endra S Atmawidjaja, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhir pekan lalu.

Pengusaha mengeluhkan dominasi peran BUMN dalam pembangunan infrastruktur. Keluhan dunia usaha pertama datang dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Saat curhat ke Presiden Jokowi, Kamis (26/10) lalu, mereka minta proyek pemerintah tidak semua diserahkan ke BUMN tapi swasta.

Proyek yang mereka minta untuk diserahkan ke swasta, bernilai Rp 50 miliar-Rp100 miliar. Selain Kadin, keluhan juga datang dari Himpunan Pengusaha Muda. Bahlil Lahadalia dalam curhatannya ke Jokowi di Istana beberapa waktu lalu juga mengeluhkan peran BUMN. Menurut Bahlil, BUMN sekarang ini sudah masuk terlalu jauh mengerjakan proyek infrastruktur bernilai kecil yang sebenarnya swasta mampu menangani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×