kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI prediksi pertumbuhan ekonomi 5,8%-6,2% di 2022


Selasa, 28 November 2017 / 20:26 WIB
BI prediksi pertumbuhan ekonomi 5,8%-6,2% di 2022


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 mendatang berada di kisaran 5,8%-6,2% year on year (YoY). Angka itu jauh lebih rendah dibanding target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019 yang sebesar 7%.

Proyeksi itu disampaikan Agus dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/11) malam.

BI melihat, angka tersebut merupakan angka yang cukup tinggi. Namun angka itu bisa dicapai berdasarkan hasil kebijakan-kebijakan yang selama ini ditempuh, termasuk reformasi struktural yang telah dijalankan.

"Ditopang dengan inflasi yang berada di kisaran 3% plus minus 1%," kata Agus.

Agus menekankan tiga prinsip dasar kebijakan yang harus difokuskan untuk menjawab tantangan perekonomian ke depan. Pertama, kebijakan ekonomi harus berorientasi ke masa depan.

Kedua, kebijakan ekonomi harus berkesinambungan dan bersinergi. Ketiga, kebijakan publik harus berimbang.

Dari sisi implementasinya, strategi yang perlu ditempuh, yaitu penguatan modal fisik melalui akselerasi pembangunan proyek infrastruktur, penguatan modal manusia melalui penguatan pendidikan dan keahlian sumber daya manusia, dan peningkatan produktivitas untuk melipatgandakan nilai tambah.

Untuk tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,1% YoY, lebih rendah dibanding target dalam APBN 2017 sebesar 5,2% YoY. BI juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 di kisaran 5,1%-5,5%

Sedangkan inflasi tahun ini diperkirakan akan berada di kisaran 3%-3,5%. Inflasi tahun depan diperkirakan ada di kisaran 3,5% plus minus 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×