kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Peluang penurunan suku bunga acuan semakin tipis


Rabu, 07 Februari 2018 / 20:26 WIB
BI: Peluang penurunan suku bunga acuan semakin tipis
ILUSTRASI. Gubernur BI Agus Martowardojo


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan bahwa peluang suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk turun kemungkinan sudah tidak ada lagi.

Menurut Agus, ruang kebijakan moneter sudah semakin sempit, “Easing (pelonggaran) sudah sangat terbatas. Potensi untuk melanjutkan easing sudah tipis,” katanya di Jakarta, Rabu (7/2).

Namun demikian, BI membuka peluang pelonggaran kebijakan makro prudensial dan kebijakan non interest lainnya untuk menggairahkan perekonomian dan untuk menjaga momentum pertumbuhan.

“Kami yakini ini mendukung laju recovery Indonesia. Di 2017, berhasil tumbuh (mendekati) 5,1%, atau lebih tepatnya 5,07%,” kata dia.

Menurut Agus, gairah perekonomian Indonesia sudah terlihat. Hal ini bisa dilihat bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) sudah memberikan endorsement ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3%.

“Jadi saya melihat secara umum reformasi yang dilakukan oleh pemerintah, fiskal, dan Bank Indonesia dihargai di forum itu,” katanya.

Bulan lalu, BI kembali mempertahankan suku bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate) di level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Dengan demikian, deposit facility tetap di level 3,5% dan lending facility tetap di level 5%.

Dalam hal ini, BI melihat sejumlah risiko yang patut diwaspadai, baik yang bersumber dari global maupun domestik. Di tingkat global, BI mewaspadai normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, termasuk The Fed.

BI juga mewaspadai potensi pertumbuhan ekonomi global yang lebih tinggi di tahun ini terutama terkait dampak positif reformasi pajak terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×