kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Inflow hingga awal April capai Rp 79,1 triliun


Jumat, 07 April 2017 / 15:59 WIB
BI: Inflow hingga awal April capai Rp 79,1 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri (capital inflow) hingga awal bulan ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal tersebut menunjukkan, optimisme investor terhadap negara-negara emerging market, termasuk Indonesia masih baik.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, sejak awal tahun hingga 5 April 2017, total capital inflow mencapai Rp 79,1 triliun. "Naik dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 57,6 triliun," kata Mirza, Jumat (7/4).

Secara terperinci, inflow tersebut paling banyak mengalir ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 62,1 triliun. Disusul inflow ke pasar saham sebesar Rp 9,7 triliun, ke instrumen BI baik sertifikat BI (SBI) maupun sertifikat deposit BI (SDBO) Rp 5,7 triliun, dan obligasi korporasi sebesar Rp 1,5 triliun.

BI juga mencatat, inflow ke seluruh instrumen tersebut meningkat. Inflow ke SBN, pasar saham, dan instrumen BI yang masing-masing naik Rp 8,7 triliun, Rp 5 triliun, dan Rp 3,4 triliun. Di obligasi saham, dana asing tahun ini tercatat positif setelah tahun lalu tercatat negatif Rp 2,8 triliun.

Lebih tingginya capital inflow tersebut juga tercermin dari nilai tukar rupiah yang cenderung stabil di kisaran Rp 13.300 per dollar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Setelah pada 3 dan 4 Januari kurs rupiah berada di kisaran Rp 13.400 per dollar AS.

Sementara di periode yang sama tahun lalu, nilai tukar rupiah berada di level Rp 13.800-Rp 13.900 per dollar AS di Januari, meski menguat ke level Rp 13.100-Rp 13.200 per dollar AS di awal April.

BI melihat, performa Indonesia saat ini cukup baik di tengah negara emerging lainnya justru mencatatkan arus modal asing keluar (capital outflow). Misalnya, Afrika Selatan akibat pergantian Menteri Keuangan yang dilakukan secara mendadak.

"Pasar kaget, jadi ada outflow di Afrika Selatan," kata Mirza.

Tekanan pasar keuangan juga dialami oleh Turki dan Meksiko. Tekanan pasar keuangan di Meksiko, dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×