kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia: Kualitas desentralisasi daerah berbeda


Kamis, 14 Desember 2017 / 17:16 WIB
Bank Dunia: Kualitas desentralisasi daerah berbeda


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menilai bahwa selama 15 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan akses layanan melalui desentralisasi. Namun, kualitas layanan masih rendah dan perbedaan antardaerah semakin melebar.

Lead Economist Bank Dunia Frederico Gil Sander mengatakan, akses terhadap layanan dasar telah meningkat. Misalnya, di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Daerah ini mengalami perbaikan dari sisi sanitasi dan air yang tadinya masing-masing hanya 34% dan 38% di tahun 2001 menjadi 65% dan 80% di tahun 2015.

“Akses terhadap layanan dasar telah meningkat selama bertahun-tahun sejak desentralisasi. Tingkat partisipasi siswa meningkat menjadi 68% dan 45% untuk SMP dan SMA pada 2015 dari yang sebelumnya 43% dan 19% di tahun 2001,” katanya dalam Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Kamis (14/12).

Namun demikian, kualitas yang dimiliki oleh tiap negara berbeda-beda terkait performa dalam desentralisasi ini. Menurut data Susenas dan SIKD dan perhitungan Bank Dunia, Timor Tengah Selatan misalnya yang memiliki peringkat stunting 70% pada 2013 berbeda dengan Wakatobi, Sulawesi Selatan yang memiliki stunting rate 11% pada tahun 2013.

Adapun skor pendidikan di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur hanya 33 berbeda dengan di Langkat, Sumatera Utara: Skor Pendidikan yang 76 pada 2014.

Sander juga mengungkapkan, daerah yang pengeluarannya lebih banyak belum tentu mencatat outcome lebih baik. Menurut Frederico, banyak daerah yang memiliki pembelanjaan yang tinggi memiliki audit keuangan dan hasil yang buruk.

“Sekitar 43% dari 5% kabupaten yang teratas dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita, rata-rata tingkat akses layanan kabupatennya berada di 10 terbawah. Hanya satu dari daerah-daerah itu yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian pada 2014 dan 2015,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×