kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apindo: Benahi persoalan daya beli masyarakat


Jumat, 13 Oktober 2017 / 20:33 WIB
Apindo: Benahi persoalan daya beli masyarakat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha menilai, pergesaran pola konsumsi masyarakat saat ini merupakan kondisi yang wajar. Namun, pengusaha meminta pemerintah untuk membenahi persoalan daya beli saat ini.

Salah satu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit mengatakan, perubahan pola konsumsi masyarakat bukan menjadi masalah pengusaha saat ini. Menurutnya, jika pola konsumsi masyarakat berubah pengusaha pasti akan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

"Jika tidak bisa menyesuaikan, maka akan mati. Itu alamiah," kata Anton kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).

Namun demikian lanjut dia, menjadi masalah justru penurunan daya beli masyarakat saat ini. Menurutnya, penurunan penjualan saat ini bukan karena perubahan pola konsumsi masyarakat, melainkan karena penurunan daya beli.

"Sebab jika memang ada pergeseran konsumsi, apakah peningkatan itu (di sektor lain) sebesar yang di sektor yang mengalami penurunan? Kalau saya tanya ke sumbernya, produsen yang besar-besar umumnya mengatakan ada kenaikan tetapi tidak sebesar tahun lalu," tambah Anton.

Anton bilang, penurunan daya beli yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh penurunan lapangan pekerjaan. Penurunan lapangan pekerjaan sendiri lanjut dia, akibat kebijakan di sektor riil di kementerian teknis yang kontra produktif dengan iklim investasi. Misalnya di Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan, dan Kementerian Pertanian.

Pihaknya meminta, pemerintah untuk membenahi persoalan daya beli ini. Caranya, dengan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

"Lapangan pekerjaan ada kalau ada investasi. Investasi ada kalau iklimnya baik. Iklim baik kalau kita punya daya saing," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×