kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2018, pemerintah fokus ke keterampilan kerja


Rabu, 13 Desember 2017 / 21:51 WIB
2018, pemerintah fokus ke keterampilan kerja


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggenjot habis- habisan program peningkatan keterampilan kerja pada 2018. Dengan menargetkan peningkatkan keahlian 20% atau 400.000 orang angkatan kerja baru.

Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja mengatakan, peningkatan keahlian dan keterampilan kerja tersebut akan dilakukan dengan dua cara. Pertama, menggandeng dunia industri.

Untuk cara ini, pemerintah bersama dengan industri akan menyiapkan 8.000 mentor atau trainer dari kalangan industri.

Mentor- mentor tersebut dalam waktu dekat ini akan dilatih metodologi penyampaian pelatihan terlebih dahulu baru kemudian diterjunkan melatih angkatan kerja baru yang disasar

"Untuk program ini, sudah ada 2000 perusahaan yang ikut," katanya usai Rakor Pendidikan Kejuruan di Kantor Menko Perekonomian, Rabu (13/12).

Sementara itu cara kedua, dengan menggunakan balai latihan kerja milik pemerintah. Untuk mendukung program peningkatan keahlian dari balai latihan kerja pemerintah tersebut, saat ini Kementerian Tenaga Kerja sedang membuat kajian mengenai dana pengembangan keahlian, skill development fund.

Hanif mengatakan, sumber dana tersebut saat ini masih terus dikaji. Tapi Kementerian Tenaga Kerja sudah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar dana di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang selama ini dimanfaatkan untuk pembiayaan beasiswa pendidikan formal bisa dimanfaatkan untuk beasiswa peningkatan keterampilan.

"Sudah kami sampaikan ke Kementerian Keuangan supaya dana tersebut bisa dimanfaatkan guna mempercepat program tersebut," katanya.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika dari sisi teknologi informasi mengatakan, selain upaya- upaya tersebut, untuk percepatan peningkatan keahlian, pihaknya juga membuat program home schooling untuk mengajarkan bahasa kode aplikasi.

"Selain itu kami juga dorong Kementerian Pendidikan untuk bisa memasukkan masalah pengkodean ke dalam silabus pengajaran di SMK agar peningkatan keterampilan di bidang teknologi informasi bisa dikejar," katanya.

Presiden Joko Widodo ingin agar menterinya menggenjot program peningkatan keterampilan tenaga kerja di dalam negeri. Maklum saja, keterampilan kerja pekerja di Indonesia sampai saat ini masih rendah.

Dari angkatan kerja sebesar 131 juta yang tercatat di BPS, 59,6% di antaranya masih berpendidikan SD dan SMP. Sementara itu, yang berpendidikan D4, S1, S2 dan S3 baru 9% saja.

Jokowi tidak ingin, permasalahan keterampilan tenaga kerja yang rendah ke depan mengganggu daya saing tenaga kerja Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×